Sentimen
Positif (99%)
17 Nov 2022 : 08.56

Bank Neo Commerce BBYB Pede Bisnis Tumbuh di 2023 : Okezone Economy

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Ekonomi

17 Nov 2022 : 08.56
Bank Neo Commerce BBYB Pede Bisnis Tumbuh di 2023 : Okezone Economy

JAKARTA - PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) pede bisnis perseroan akan positif di tahun depan. Hal ini sejalan dengan keyakinan akan kondisi ekonomi makro Indonesia yang diproyeksikan tetap bertahan di 2023, meski di tengah ancaman resesi global.

“Dibanding 2023 yang katanya akan gelap, justru pada 2020 lebih ngeri lagi. Di 2023, apapun kondisinya sudah bisa kita prediksi dan antisipasi,” kata Direktur Utama BBYB Tjandra Gunawan dalam Media Gathering di Jakarta, Rabu (16/11/2022).

Tjandra menjelaskan, optimisme emiten bank digital ini juga didorong oleh inovasi yang terus dilakukan perseroan dalam menghadirkan fitur dan produk-produk baru bagi nasabah. Selain itu, aksi korporasi yang tengah dilakukan perseroan juga sebagai upaya menjaga kinerja.

Sebagaimana diketahui, BBYB saat ini sedang dalam pelaksanaan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Aksi korporasi ini dilakukan guna memenuhi syarat pemenuhan modal inti Rp3 triliun oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Adapun, dana yang didapat dari rights issue nantinya akan digunakan perseroan untuk memperkuat modal inti, serta untuk modal kerja pengembangan.

Baca Juga: Lifebuoy x MNC Peduli Ajak Masyarakat Berbagi Kebaikan dengan Donasi Rambut, Catat Tanggalnya!

Perseroan juga aktif mengeluarkan produk dan fitur baru di aplikasi bank digital milik perseroan, neobank. Adapun, produk dan fitur lain yang juga menjadi andalan dalam meningkatkan kinerja perseroan yakni, fitur tabungan berjangka Neo Wish, fitur investasi emas Neo Emas, dan fitur pinjaman Neo Loan.

“Di 2,5 tahun lalu kami bank kecil banget. Lalu bertahan jadi bank buku 1, ke bank buku 2, dan transformasi ke bank digital. Modal jadi tantangan kami. Kedua, likuiditas jadi sangat ketat, kalau sekarang kami alhamdulillah punya likuiditas secure,” imbuh Tjandra.

Hingga akhir September 2022, BBYB mencatatkan kenaikan total kredit yang signifikan yakni sebesar Rp8,9 triliun, naik hingga 131,77% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,84 triliun.

Dari sisi aset, perseroan mencatatkan aset sebesar Rp15,9 triliun naik 98,75% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp8,1 triliun. Di samping itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga naik sebesar 88,9% menjadi Rp12,6 triliun, dibandingkan sebelumnya yang sebesar Rp6,67 triliun.

Sentimen: positif (99.1%)