Sentimen
Positif (49%)
17 Nov 2022 : 00.52
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bogor, Cibubur

Kasus: mayat

Tokoh Terkait

Mayat Hidup Lagi Bikin Heboh, Ternyata Urip Rekayasa Kematiannya, Takut Ditagih Utang

17 Nov 2022 : 07.52 Views 2

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan

Mayat Hidup Lagi Bikin Heboh, Ternyata Urip Rekayasa Kematiannya, Takut Ditagih Utang

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria hidup lagi setelah dinyatakan meninggal dunia yang menghebohkan warga Rancabungur, Kabupaten Bogor, beberapa waktu lalu ternyata rekayasa.

Pria itu bernama Urip Saputra. Usianya 40 tahun. Ia nekat merekayasa kematiannya.

Hal itu terungkap berdasarkan pengakuan sopir ambulans yang mengantarkan Urip ke rumahnya di Rancabungur, Bogor, Jawa Barat.

Kepada polisi, sopir ambulans mengatakan Urip Saputra masih hidup dan sehat saat dijemput di wilyah Jakarta Selatan.

Baca juga: Polisi Periksa 6 Saksi soal Kasus Mayat yang Hidup Lagi dan Dalami Cerita dari Awal

Bahkan Urip Saputra tak sendiri. Ia dijemput mobil ambulans bersama istri dan anaknya.

"US bersama anak dan istrinya dijemput di suatu tempat oleh ambulans di wilayah Jakarta Selatan," kata Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin kepada wartawan, Rabu (16/11/2022).

 Namun hal aneh pun terjadi saat mobil ambulans masuk ke rest area yang berada di Cibubur.

Saat hendak melanjutkan perjalanan, sopir ambulans sudah tidak melihat Urip Saputra.

Belakangan diketahui kalau Urip Saputra masuk ke dalam peti mati yang sudah disedikan di dalam ambulans tersebut.

Proses masuknya Urip Saputra ke dalam peti mati itu pun tidak disadari oleh sopir ambulans.

"Pada saat akan melanjutkan perjalanan, saudara US sudah tidak ada di lokasi tersebut, dan baru diketahui di dalam peti itu adalah ketika peti diturunkan," katanya.

Ternyata Urip terlilit utang hingga rekayasa kematiannya

Sopir ambulans mengungkap cerita istri Urip Saputra selama di perjalanan.

Dalam perjalanan dari Jakarta menuju tempat kediamannya di Bogor, kata AKBP Iman Imanuddin, istri Urip Saputra berkeluh kesah kepada sopir ambulans dengan permasalahan yang dihadapinya.

Sentimen: positif (49.2%)