Percepat Pemanfaatan Panas Bumi, GeoDipa dan Halliburton Kerjasama Pengembangan Operasional
Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi
Liputan6.com, Jakarta PT Geo Dipa Energi (Persero) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman / Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Halliburton Logging Services Indonesia untuk pengembangan operasional panas bumi di wilayah kerja GeoDipa.
Penandatanganan tersebut dilakukan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) dalam Business 20 (B20) yang merupakan bagian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Jumat (11/11/2022).
MoU tersebut ditandatangani langsung Direktur Pengembangan Niaga dan Eksplorasi GeoDipa, Yudistian Yunis, dan Presiden Direktur PT Halliburton Logging Services Indonesia, Parijaat Sadanand Dixit.
Penandatanganan tersebut juga turut disaksikan Menteri Koordinasi Bidang Maritim dan Investasi, Luhut B. Panjaitan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, Ketua Umum KADIN, Arsjad Rasjid, dan B20 Chairwoman, Shinta W. Kamdani.
Yudistian menjelaskan bahwa kerjasama ini ditujukan untuk mendukung upaya percepatan pengembangan dan pemanfaatan panas bumi di Indonesia yang dilakukan oleh GeoDipa.
Hal ini dikarenakan GeoDipa merupakan satu-satunya BUMN Panas Bumi yang ditunjuk pemerintah dalam pelaksanaan government drilling yang dituntut untuk meningkatkan kemampuan operasional melalui berbagai inovasi guna mempercepat pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi listrik yang ramah lingkungan.
“Ini merupakan kerja sama yang sangat strategis, Halliburton memiliki pengalaman yang sangat baik pada sektor minyak, gas bumi dan panas bumi terkait penggunaan teknologi dan metodologi dalam bidang penunjang jasa pengeboran untuk meningkatkan sumber daya panas bumi. Kami berharap dengan kerjasama ini juga memberikan manfaat terhadap pemanfaatan panas bumi di Indonesia,” katanya.
Dalam kerjasama tersebut, GeoDipa bersama Halliburton akan melakukan berbagai upaya di beberapa aspek, antara lain pengembangan teknologi geothermal, dukungan kegiatan operasional, pengembangan sumber daya manusia, digitalisasi, serta keberlanjutan lingkungan.
Sentimen: positif (99.9%)