ID Food-UEA Jajaki Kerja Sama Perdagangan Buah hingga Kurma
Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi
Liputan6.com, Jakarta Holding BUMN Pangan ID Food menjajaki kerja sama dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab. Kerja sama ini menyasar beberapa bidang, mulai dari buah-buahan hingga padi.
Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan menyebut kalau ini bagian dari momentum Business 20 atau B20. Salah satu perannya adalah menjalankan temu bisnis antar negara G20.
“Terdapat potensi perluasan kerja sama sektor pangan dengan UEA, selain rencana investasi untuk revitalisasi Rice Milling Unit (RMU) yang dikelola ID FOOD Group, pada pertemuan bisnis ini juga dilakukan pembahasan potensi kerja sama lainnya guna peningkatan sektor perdagangan pangan diantaranya palm fruit, dan Indonesia tropical fruit, kolaborasi pelaku usaha pangan dan _private sector_ lokal Indonesia,” paparnya dalam keterangan resmi, Senin (14/11/2022).
Menurutnya, Indonesia kaya akan produksi buah tropis nusantara yang memiliki nilai tambah dan kompetitif untuk pasar domestik dan internasional. Sehingga ID FOOD dukung pemerintah Indonesia terhadap potensi peluang perdagangan tingkat global untuk komoditas buah-buahan.
Sementara itu UEA merupakan eksportir kurma terbesar dunia, dan minat konsumsi kurma di Indonesia cukup banyak. Dengan potensi ini, terdapat peluang peningkatan perdagangan pangan yang dapat dikerjasamakan dengan perusahaan terkait di UEA maupun pelaku usaha pangan di Indonesia.
“Kami terus perluas sinergi untuk potensi peningkatan perdagangan pangan, termasuk kolaborasi dengan Kadin Indonesia, sebagai wujud sinergi antara pemerintah, BUMN pangan dengan pelaku usaha,” ungkap Frans.
Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha Holding Pangan ID FOOD, Febriyanto menambahkan melalui momentum B20 ini, dapat berpeluang perluas komunitas bisnis internasional bagi ID FOOD. Sehingga berpeluang juga dalam mendapatkan kepercayaan dari komunitas global untuk kerja sama bisnis denganID FOOD.
Selain itu, Ketua Umum Kadin Indonesia M. Arsjad Rasjid mengatakan bahwa penyelenggaraan B20 Indonesia kali ini tidak hanya membahas rekomendasi, melainkan terkait warisan dan aksi juga. Menurutnya, agenda B20 Indonesia sejalan dengan G20 sehingga dapat dikatakan bentuk gotong royong antara pemerintah dengan pelaku usaha.
Sentimen: positif (87.7%)