Sentimen
Positif (88%)
13 Nov 2022 : 14.09
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Depok

Tokoh Terkait

Kota Tua Jakarta Fasilitasi Permainan Tradisional, Memunculkan Kembali Nostalgia Orang Tua

13 Nov 2022 : 21.09 Views 3

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Metropolitan

Kota Tua Jakarta Fasilitasi Permainan Tradisional, Memunculkan Kembali Nostalgia Orang Tua

Liputan6.com, Jakarta - Pengelola Kota Tua memfasilitasi kegiatan permainan tradisional di Taman Fatahillah Jakarta Barat pada Sabtu dan Minggu sebagai upaya melestarikan budaya di tengah masyarakat.

"Ya kami memfasilitasi supaya komunitas permainan tradisional bisa melaksanakan acaranya pada hari ini (Sabtu) dan besok (Minggu)," kata Kepala Unit Pengelola Kawasan Kota Tua Dedy Tarmizi yang dikutip dari Antara, Minggu (13/11/2022).

Terdapat sejumlah stan yang berdiri di Taman Fatahillah tepatnya areal Plaza Lada, untuk mewadahi pengunjung mengenal sembilan permainan tradisional dan dapat memainkannya secara gratis. Di antaranya Gasing, Engklek, Congklak, Lompat Tali, Rangku Alu, Bola Bekel, Kapal Otok-Otok, Petak Umpet, dan Petak Jongkok.

Koordinator acara Ahmad Fadli menjelaskan untuk menarik minat anak bermain permainan tersebut, mereka menggunakan makanan ringan sebagai 'pancingan'.

Sebelum bermain, pengunjung akan diarahkan petugas untuk mengisi identitas nama, nomor telepon, dan alamat email di stan pendaftaran agar mendapat izin (pass) yang berisi daftar permainan untuk nantinya akan distempel petugas setiap satu kali permainan tradisional dimainkan.

"Setelah itu, minimal lima stempel dalam list (permainan) didapatkan, bisa ditukar dengan satu bungkus makanan ringan," kata Fadli.

Menurut Fadli, interaksi sosial antara orang tua dan anak atau antara anak dengan anak lainnya terjadi sangat intens dalam setiap permainan. Misalnya petak umpet atau petak jongkok, tentu membutuhkan tim.

"Minimal tiga orang baru kami mulai," katanya.

Sasarannya adalah anak usia 5 hingga 10 tahun, namun tidak menutup kemungkinan juga boleh dimainkan peserta dengan usia 18 tahun ke atas.

Karena tujuannya adalah mengenalkan permainan tersebut kepada sebanyak-banyaknya orang.

Setiap peserta yang tidak mengenal permainan tradisional tersebut bisa menanyakan kepada panitia, orang tua atau peserta lain yang mengetahui supaya mereka bisa sukses bekerja sama memainkan permainan tersebut.

"Kegiatan di Kota Tua ini kali kedua kami laksanakan, kegiatan pertama di Lapangan Banteng waktu itu bulan Agustus. Nah di Lapangan Banteng itu kami adakan permainan benteng yang awalnya kurang terdengar familiar. Tapi akhirnya peserta memahami sendiri permainan tadi berkat interaksi yang intensif di antara mereka," kata Fadli.

 

Puluhan orang tua siswa SDN Pondok Cina 1 menangis usai menyampaikan aspirasinya di Kantor DPRD Kota Depok. Mereka mempertanyakan nasib anak-anaknya yang hingga hari ini telantar belajar.

Sentimen: positif (88.7%)