JAKARTA - Sederet keuntungan yang didapat Indonesia dari KTT G20 di Bali. Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pertemuan G20 memberikan banyak dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Luhut menyampaikan, apa yang dihasilkan dari pertemuan tersebut jika dilihat dari segi ekonomi nilainya akan fantastis.
Baca Juga: Elon Musk Batal ke Bali tapi Hadiri Virtual B20 Summit, Luhut: Pidato 1 Jam
"Banyak hal yang saya kira lebih dari 361 titik yang kita hasilkan berbagai macam dan itu billion of dollars kalau dihitung dari segi perekonomian," ujar Luhut yang juga menjabat Ketua Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara G20, Senin (14/11/2022).
"Baik itu dalam bidang kesehatan, maupun dalam bidang dekarbonisasi, banyak hal lain yang kita capai, misalnya membangun mangorve restorasi, banyak area lain yang kira kita cover di sini," lanjutnya.
Lebih lanjut, Luhut memprediksi kontribusi G20 mencapai USD533 juta atau sekitar Rp7,4 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2022, dan sebagian besar akan berputar di Bali.
Baca Juga: Ada KTT G20, Penerbangan Dari dan Menuju Bali Bagaimana?
Konsumsi domestik yang didorong oleh rangkaian forum G20 itu diperkirakan naik sampai Rp1,7 triliun dan membangkitkan serapan tenaga kerja hingga 33 ribu orang, terutama pada sektor transportasi, akomodasi, MICE atau meeting, incentive conference exhibition, dan usaha mikro, kecil, dan menengah.
Adapun selama perhelatan ini berlangsung, Luhut mengatakan G20 telah memberikan manfaat ekonomi bagi Indonesia, khususnya di wilayah Bali.
Baca Juga: Lifebuoy x MNC Peduli Ajak Masyarakat Berbagi Kebaikan dengan Donasi Rambut, Catat Tanggalnya!