GARUT - Isak tangis iringi prosesi pemakaman mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad), Corrida Athoriq Muhammad Bagja, di Kampung Muararajeun, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat 11 November 2022 malam.
Mahasiswa yang tewas dibunuh di Kompleks Gading Tetuka 2, Desa Ciluncat, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, pada Jumat pagi itu dimakamkan sekira pukul 23.30 WIB di kompleks pemakaman keluarga.
BACA JUGA:Pembunuhan Pria di Bekasi, Pelaku Diduga Coba Bakar CCTV
Pihak keluarga tak menyangka jika Corrida Athoriq Muhammad Bagja meninggal dengan cara tragis. Sebab, selama ini keluarga mengenal Corrida sebagai anak yang baik dan taat.
Ayah Corrida Athoriq Muhammad Bagja, Agus Barkah, mengatakan, pelaku pembunuhan merupakan teman anaknya. Bahkan, ia menjelaskan jika pelaku pernah bertamu ke rumah.
"Pelaku pernah ke rumah, mereka temanan," kata Agus Barkah, usai memakamkan Corrida Athoriq Muhammad Bagja.
BACA JUGA:PHL Div Propam Antarkan Surat KKEP Brotoseno ke Saguling saat Pembunuhan Brigadir J
Agus Barkah menuturkan, dirinya terakhir bertemu dan dengan anaknya tiga hari yang lalu, saat ia mendapat menjadi koordinator Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jabar XIV 2022, di Cabang Olahraga (Cabor) Loncat Indah.
"(Bertemu) tiga hari lalu, menginap dengan anak saya di hotel dekat UPI Bandung saat saya ditugasi menjadi Koordinator Porprov Jabar," ujarnya.
Baca Juga: Lifebuoy x MNC Peduli Ajak Masyarakat Berbagi Kebaikan dengan Donasi Rambut, Catat Tanggalnya!
Dalam pertemuan itu, ia sempat berbincang mengenai kondisi badan dan proses skripsi Corrida Athoriq Muhammad Bagja. Agus Barkah juga sempat menawari anaknya itu untuk bergabung dalam kepanitiaan, agar ia memiliki teman baru.
"Athoriq bilang tidak mau (bergabung), tadinya biar dia melupakan si tersangka itu, supaya dia juga punya teman baru," ucapnya.
Menurut Agus Barkah, ia merasa tidak sreg jika anaknya tersebut berteman dengan tersangka. Bahkan, pada dua bulan yang lalu anaknya itu mengaku sudah tidak lagi berteman dengan pelaku.
"Saya bilang alhamdulillah, karena saya dari awal sudah tidak berkenan mereka berteman. Ada hal-hal yang menurut saya ganjil, membuat saya khawatir, meski memang tidak bisa saya secara frontal memisahkan agar Athoriq tidak berteman dengannya," ujarnya.
Agus Barkah sendiri tidak merinci apa yang membuatnya tidak nyaman jika Athoriq berteman dengan pelaku. Namun, dia menyatakan bersyukur jika pelaku saat ini telah tertangkap.
"Diadili seadil-adilnya, alhamdulillah sudah ditangkap, sudah diamankan. Karena pasalnya cukup berat, memang itu (pembunuhan) tampak sudah direncanakan," katanya.
Sebelumnya, Corrida Athoriq Muhammad Bagja, ditemukan tewas di rumahnya Kompleks Gading Tutuka Residen 2 dengan sejumlah luka tusuk di perut, dada, punggung, dan lengan sekira pukul 09.00 WIB.
Tetangga korban Subekti (62), mendengar suara teriakan minta tolong dari rumah korban. Kemudian, Subekti mendatangi ke lokasi dan sempat melihat pelaku keluar dari rumah korban memakai jaket ojek online (ojol) dan melarikan diri.
Setelah melihat pelaku melarikan diri, Subekti masuk ke rumah dan mendapati Corrida Athoriq Muhammad Bagja sudah tergeletak di lantai ruang tamu dengan bersimbah darah. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit tapi nyawanya tak tertolong.