Sentimen
Negatif (88%)
11 Nov 2022 : 21.26
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Toyota, Honda

Kab/Kota: Jabodetabek, Pulo, Pulo Gebang

Menakar Kendaraan Biasa 'Minum' Premium Beralih ke Pertalite

12 Nov 2022 : 04.26 Views 2

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Otomotif

Menakar Kendaraan Biasa 'Minum' Premium Beralih ke Pertalite
Jakarta, CNN Indonesia -- Stok BBM jenis Premium berkurang di wilayah Jabodetabek tak jarang membuat pengendara beralih menggunakan Pertalite yang dijual Rp7.800 per liter dengan nilai research octane number (RON) 90, sementara Premium 88.

Yang patut dicermati adalah kadar RON antara kedua bahan bakar tersebut. Banyak pemilik mobil mempertanyakan amankah mesin mobil dan motor yang biasa pakai RON 88 dan dipaksa beralih ke RON 90.

Kepala Bengkel AHASS dealer motor Honda Pulo Gebang Yanu Suprapto berpendapat bahwa sebetulnya mesin sepeda motor bakal lebih baik jika mengkonsumsi Pertalite. Itu lantaran Pertalite memiliki kadar oktan lebih tinggi dari Premium, dan juga lebih rendah ketimbang Pertamax.

"Itu bagus karena kualitasnya hampir sama dengan Pertamax. Apalagi sekarang motor injeksi disarankan pakai bensin tanpa timbal. Nah kalau pakai Pertamax kan cepat panas ya," kata Yanu kepada CNNIndonesia.com, Selasa (27/3).

Semisal menggunakan Premium, Ia mengatakan ruang bakar akan menjadi lebih kotor karena bahan bakar yang tidak terbakar sempurna.

"Buat (motor) Honda sebetulnya tidak masalah pakai Premium. Cuma pasti beda aja tarikannya, pembakaran juga lebih bagus Pertalite. Tapi sekarang sudah pada pakai Pertalite," ujar dia.

Namun kembali lagi, Yanu menyarankan pemilik harus melihat spesifikasi rasio kompresi kendaraan. Sebab, rasio kompresi mesin sangat berhubungan dengan nilai oktan (RON) bensin. Artinya, semakin tinggi rasio kompresi mesin maka dibutuhkan bahan bakar dengan RON tinggi, dan sebaliknya.

Menurut Yanu, beralih ke Perlite dari Premium tidak akan menimbulkan masalah di bagian mesin mobil.

Senada dengan Yanu. Technical Leader Plaza Toyota Tendean Adit mengatakan selisih kadar oktan antara keduanya yang tidak terlalu jauh tidak akan memberi dampak negatif pada mesin kendaraan roda empat.

"Pemakaian bahan bakar salah satu pengaruhnya bisa dilihat dari ruang bakar. Apa banyak kerak di dalam silinder, khususnya piston. Kalau hanya pindah dari Premium ke Pertalite tidak akan jauh beda, karena biasanya masih banyak kerak karbon yang menempel di piston," ujar dia.

"Lalu saat pemakaian di dalam kota, khususnya di Jakarta yang biasa macet juga tidak terlalu memengaruhi perbedaan rasa. Baik tarikan mesin ataupun jadi irit karena kondisi macet," jelas Adit.

Berikut daftar RON dan rasio kompresi kendaraan:

Oktan 87-88 untuk rasio kompesi mesin 7:1 sampai 9:1.

Oktan 90 untuk rasio kompesi mesin 9:1 sampai dengan 10:1.

Oktan 92 untuk rasio kompesi mesin 10:1- 11:1.

Oktan 95 untuk rasio kompesi mesin 11:1- 12:1.

Oktan 98 untuk rasio kompesi mesin di atas 12:1. (mik/mik)

Sentimen: negatif (88.9%)