Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kasus: covid-19
Emiten Aa Gym Jadi Saham Tercuan, NANO Lanjut Jatuh...
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham pendatang baru PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) mampu memimpin jajaran top gainers, sementara saham PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) masih saja memimpin jajarantop loserspada perdagangan sesi I siang ini, Kamis (10/11/2022).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhi longsor 1,4% ke 6.971,42 pada penutupan perdagangan sesi I, mengekor bursa saham Amerika Serikat (AS) yang anjlok pada perdagangan semalam karena menanti rilis data inflasi AS pada Kamis dini hari waktu Indonesia.
Nilai perdagangan tercatat naik ke 7.19 triliun dengan melibatkan lebih dari 18 miliar saham yang berpindah tangan 872 kali.
Sementara, mayoritas saham siang ini terpantau masih mengalami penurunan. Statistik perdagangan mencatat ada 419 saham yang menurun dan 133 saham yang mengalami kenaikan, serta sisanya sebanyak 143 saham stagnan.
Di tengah ambrolnya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajarantop gainersdan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjaditop losers
Berikut lima sahamtop gainerspada perdagangan sesi I siang ini, Kamis (10/11/2022).
1. PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA), naik +35%, ke Rp 135/unit
2. PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK), naik 30,77%, ke Rp 238/unit
3. PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR), naik +16%, ke Rp 348/unit
4. PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK), naik +8,57%, ke Rp 1.520/unit
5. PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN), naik +8,52%, ke Rp 191/unit
Saham Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) berhasil memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi saham mencapai Rp 5,94 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 44,03 juta unit saham.
Pada perdagangan perdana hari ini, harga saham ZATA bergerak di rentang Rp 135-135/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham ZATA mencapai Rp 1,15 triliun.
Saham ZATA resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, ZATA mengawali debutnya di Bursa Efek Indonesia, saham ZATA naik 35% ke level Rp 135.
ZATA mematok harga penawaran umum saham alias initial public offering (IPO) di level Rp 100. Hingga pukul 09:28 WIB, saham ZATA bertengger di posisi Rp 135 per saham. Nilai ini naik 35% dari harga penawaran umum perdana saham.
Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 1.700.000.000 saham setara dengan 20,01% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dan dana yang berhasil dihimpun Perseroan sebesar Rp 170 miliar. Perseroan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam IPO ini.
Menurut data dari Fitch Solutions, pertumbuhan pengeluaran rumah tangga untuk pakaian dan alas kaki hingga tahun 2026 diprediksi akan terus bertumbuh dengan rata-rata pertumbuhan 7,5% setiap tahunnya menjadi Rp 469,3 Triliun atau US$ 34,7 miliar pada tahun 2026.
Selain itu, pemerintah juga terus mendukung Indonesia untuk menjadi kiblat fesyen muslim dunia, hal inilah yang mendorong Perseroan menangkap peluang menghadirkan brand fesyen muslim, membangun pusat distribusi untuk meningkatkan kapasitas dalam rangka memenuhi kebutuhan market muslim di Indonesia.
Langkah Perseroan untuk masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO adalah bagian dari strategi Perseroan untuk meningkatkan ekspansi usaha, kapasitas pendanaan, tata kelola, dan prinsip keterbukaan yang lebih baik sebagai perusahaan publik.
Selain beberapa saham menjaditop gainers, terdapat beberapa saham yang menjaditop losers, berikut 5sahamtop loserspada sesi I siang ini, Kamis (10/11/2022).
1. PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO), turun -8,57%, ke Rp 32/unit
2. PT Alfa Energi Investama Tbk (PDPP), turun -6,94%, ke 268/unit
3. PT Primadaya Plastisindo Tbk (PDPP), turun -6,67%, ke Rp 252/unit
4. PT Indika Energy Tbk (INDY), turun -6,62%, ke Rp 2.680/unit
5. PT Pool Advista Finance Tbk (POLA), turun -6,61%, ke Rp 113/unit
Saham Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) kembali menjadi emiten yang bercokol di daftartop loserspada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 20,62 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 592,13 juta unit saham.
Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham NANO bergerak di rentang Rp 32-37/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham NANO mencapai Rp 137,12 miliar.
Jika melihat data perdagangan sejak perdagangan 31 Oktober hingga Rabu (9/11/2022), saham NANO tercatat hanya sekali menghijau, dengan 6 kali merah, dan 1 kali stagnan. Dengan ini saham NANO telah mengalami penurunan 21,95% sepekan dan sudah ambles 30,43% sebulan terakhir.
Belum diketahui secara signifikan terkait penurunan saham NANO selama 5 hari beruntun. Namun jika melihat kinerja keuangannya, pada semester I-2022 NANO mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 3,1 miliar naik 78,9% dibandingkan dengan pendapatan neto pada periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 sebesar Rp 7,74 miliar.
Meskipun kondisi perekonomian nasional yang belum pulih total sebagai akibat Pandemi Covid-19, NANO juga tetap optimis bahwa kegiatan usaha yang dijalankan Perseroan akan memberikan kontribusi positif bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan.
Untuk diketahui, NANO berdiri sejak tahun 2019 dan bergerak di bidang jasa layanan sains, teknologi riset dan pengembangan, serta rekayasa material dan nanoteknologi. Sejak tahun 2019, bisnis perseroan terus-menerus mengalami pertumbuhan di mana pada saat ini perseroan telah memiliki layanan riset dan pengembangan dan tiga layanan lainnya untuk tahap implementasinya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
-
WINR Tercuan Lagi, Giliran Saham Tambang Pimpin Top Losers!(aum/aum)
Sentimen: positif (99.6%)