Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Blitar, Magelang
Tokoh Terkait
Minta Negara Minta Maaf ke Bung Karno, PDIP Beri Contoh Sikap Gus Dur
Liputan6.com Jenis Media: Politik
Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto angkat bicara soal pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menegaskan Soekarno bukan pengkhianat bangsa.
Namun, diketahui pernyataan Jokowi tanpa ada permohonan maaf atas perlakuan negara terhadap sang proklamator serta keluarganya.
Menurut Hasto, pemerintah harus berkaca dengan apa yang dilakukan oleh Presiden Ketiga RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Atas peristiwa tahun 1964, disadari sepenuhnya tak terlepas dari konstelasi perang dingin pada saat itu.
Presiden Gus Dur lalu menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban 1965.
"Kita tahu bagaimana perlakuan dari pemerintahan yang sangat otoriter saat itu terhadap Bung Karno dan juga keluarganya. Sampai misalnya Ibu Megawati Soekarnoputri, untuk sekolah saja, itu tidak bisa melanjutkan kuliahnya karena aspek-aspek politik," kata Hasto di Blitar, Kamis (10/11/2022).
“Nah ini tentu saja apa yang diartikan sebagai suara kebenaran itu juga sebaiknya direspons oleh pemerintah,” tegas Hasto.
Hasto menjawab hal itu di sela ikut mendampingi para akademisi internasional yang berziarah ke Makam Bung Karno, di Kota Blitar, Kamis (10/11/2022), yang bertepatan dengan Hari Pahlawan.
Mereka adalah para peserta acara napak tilas Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 bertajuk “Bandung-Belgrade-Havana in Global History and Perspective”.
Menurut Hasto, perhatian akademisi Internasional itu membuktikan bahwa dunia internasional saja menerima fakta Soekarno.
Bagaimana pidato Bung Karno di Markas PBB berjudul “To Build The World a New”, masih dianggap memiliki relevansi yang sangat kuat tentang pentingnya reformasi PBB.
“Dunia menerima Bung Karno. Bahkan di Konferensi Islam Asia Afrika, Bung Karno juga mendapat gelar sebagai pendekar pembebas dan pahlawan kemerdekaan bangsa Islam. Lalu di dalam negeri masih ada berbagai intervensi kepentingan-kepentingan politik tertentu. Dan sejarah akhirnya membuktikan kebenarannya, sejarah tidak bisa dibendung oleh berbagai penindasan tirani,” kata dia.
Sentimen: positif (93.8%)