Sentimen
Harta Lenyap Rp 232 T Semalam, Siapa Itu Sam Bankman-Fried?
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Harta multi-miliarder muda Sam Bankman-Fried dikabarkan menurun drastis. CEO FTX itu harus kehilangan US$16 miliar atau Rp 232,5 triliun dalam 24 jam berdasarkan laporan Bloomberg Billionaires Indeks.
Kekayaan pria 30 tahun terikat dengan aset kripto yang dimilikinya. Baik yang ada di bursa FTX maupun perusahaan broker kripto yang dimiliknya Alameda Research.
Hilangnya kekayaannya itu juga diakibatkan jebloknya koin native di FTX. Berdasarkan data coinmarketcap, harga koin FTT turun 72% atau US$4,49 dan ambles 83% dalam seminggu terakhir.
Bankman-Fried sebenarnya digadang jadi calon pahlawan kripto. Karena dia mau menyelamatkan industri kripto dengan kekayaannya.
Secara vokal dia mendukung proyek kripto yang gagal seperti BlockFi, Voyager Digital serta Celcius. Bankman-Fried juga berinvestasi pada Robinhood, dan membuat kabar dirinya akan mengambilalih perusahaan tersebut.
Kabar investor bukan tanpa alasan, karena tahun lalu dia mengatakan saat FTX menjadi besar dapat menelan bursa berjangka terbesar dunia CME group atau raksasa perbankan Amerika Serikat (AS) Goldman Sachs Group.
Tak hanya itu, Bankman-Fried juga mau mempertaruhkan kekayaannya mencapai US$26 miliar (Rp 403 triliun) sebagai cara mengubah dunia, menyumbang untuk politik dan amal, serta menjanjikan akan memberikan seluruh hartanya untuk tujuan tersebut.
Namun ternyata FTX sedang bernasib buruk. Untuk menutupi krisis likuiditas, unit bisnis perusahaan di luar AS dibeli oleh Binance. Melansir Reuters, raksasa kripto telah menandatangani perjanjian tak mengikat.
Keuangan FTX dilaporkan memburuk dan berdampak pada penarikan US$ 6 miliar selama tiga hari terakhir. Tekanan yang dialami perusahaan sebagian besar datang dari rivalnya Changpeng Zhao, CEO Binance, yang mengatakan pihaknya akan melikuidasi kepemilikan atas token saingannya itu akibat adanya informasi terbaru.
[-]
(npb/npb)
Sentimen: netral (40%)