VALENCIA - Ducati berhasil merajai tiga gelar yang diperebutkan di MotoGP 2022, baik itu klasemen pembalap, tim, dan tim pabrikan. Terlalu mendominasinya Ducati itu membuat mantan Manajer Suzuki Ecstar, Davide Brivio khawatir tim pabrikan Jepang mulai mampu dikalahkan tim Eropa.
Brivio sudah memantau hal itu sepanjang musim 2022. Di mana, tim Suzuki yang disebut paling mampu menerima tantangan, memutuskan untuk mundur dari ajang MotoGP kelas musim 2022.
Tak hanya itu, penurunan pun terlihat dari performa para pembalap tim-tim Jepang di MotoGP 2022. Tak bisa disangkal, meski Fabio Quartararo finis sebagai runner-up kejuaraan, dia harus menerima tekanan dari para pembalap Ducati, Aprilia, hingga KTM.
Satu yang paling jelas adalah tim Honda. Sepanjang musim, mereka tampak menderita tanpa kehadiran Marc Marquez yang cedera. Sekalipun ada, pembalap Spanyol itu kerap mengeluhkan mesin motornya.
Menuju musim 2023, para pembalap tim-tim dari Jepang ini masih mengeluhkan motornya. Terlihat dari tes pascabalap di Valencia, 8 November 2022 kemarin, Quartararo dan Marquez serentak menyatakan tak yakin bisa juara dengan motor seperti untuk MotoGP 2023.
Menurut Brivio, perlu ada langkah jelas dan strategis untuk membenahi diri bagi tim-tim Jepang ini. Dia berkata, mereka tampak tertinggal satu langkah di belakang pabrikan Eropa lainnya.
“Saya khawatir dalam panorama ini untuk dua perusahaan Jepang lainnya, setelah melihat bahwa petualangan Suzuki akan segera berakhir tahun ini. Karena saya pikir mereka harus mengubah langkah mereka, untuk mengikuti,” ucap Brivio dikutip laman Paddock GP, Kamis (10/11/2022).