Bank DKI Yakin Tumbuh Positif di Bawah Bayang-bayang Krisis
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank DKI optimis mencatat pertumbuhan di tengah berbagai tantangan, seperti lonjakan inflasi hingga ancaman resesi. Direktur Ritel dan Syariah PT Bank DKI Babay Parid Wazdi menyatakan, bahwa perekonomian nasional akan tetap tumbuh baik tahun 2022 maupun pada tahun depan sebagaimana perseroan yang juga mencatat kinerja positif per September 2022.
"Kita lihat pertumbuhan aset kita tumbuh dengan baik di tahun 2022 ini. Aset kita sekarang berada di Rp 75,24 triliun yang sebelumnya di Rp 70,74 triliun. Kita laba bersih naik 28,8%. Ini pertumbuhan luar biasa di tengah krisis ekonomi yang melanda dunia, kita tetap tumbuh. Begitu juga dengan pertumbuhan kredit, kita tumbuh 26,8%," kata dia dalam Road to CNBC Indonesia Award 2022: The Best Regional Banks, Rabu (9/11/2022).
Babay mengatakan bahwa Bank DKI mencatat pertumbuhan yang impresif di mana pertumbuhan tersebut di atas rata-rata perbankan nasional. "Baik aset, laba bersih, pembiayaan, tumbuh di atas rata-rata perbankan nasional," jelas dia.
Lebih lanjut, dia memaparkan ke depan Bank DKI akan melakukan transformasi bisnis, teknologi, dan sumber daya manusia (SDM). Dalam transformasi bisnis, Bank DKI akan melakukan pemetaan yang spesifik terhadap market. Dalam peta bisnis ini, Bank DKI akan melakukan kolaborasi dengan BUMD lainnya.
"Kita kolaborasi dengan pemerintah Provinsi DKI baik dari sisi penyaluran anggaran pembangunan, ada subsidi, dan lainnya. Kita ada 50 ribu vendor di pemerintah provinsi dan itu akan bisa menjadi debitur kita," ungkap Babay.
Kemudian dalam transformasi SDM, Bank DKI akan membentuk learning center untuk meningkatkan kualitas SDM. Sedangkan dalam transformasi IT, Bank DKI akan mempercepat penyaluran kredit bagi UMKM melalui layanan digital.
"Karena yang dibutuhkan nasabah itu kecepatan. Dengan digital landing, kita terus transformasi untuk bagaimana secara digital dan aman," pungkas Babay.
[-]
-
Duh! Puluhan Bank di RI Belum Cukup Modal(bul/bul)
Sentimen: netral (78%)