Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengingatkan bahwa masing-masing penyelenggara sistem elektronik (PSE) punya tanggung jawab untuk membentengi data mereka dengan daya tahan yang memadai terhadap serangan siber.

Hal ini Johnny sampaikan terkait dengan keamanan siber di Pusat Data Nasional (PDT), Cikarang, Jawa Barat.

"Yang kita ingin ingatkan adalah penyelenggara sistem elektronik yang punya sistem elektronik menjaga betul agar punya kekuatan dan daya tahan yang memadai terhadap serangan siber," ujar Johnny saat ditemui saat acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pusat Data Nasional, di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (9/11/2022).

-

-

Menurutnya jika ada data yang diterobos atau bocor, maka tentu ada audit dan sanksi. Audit dan sanksi dilaksanakan sesuai aturan yang ada di Undang-undang Perlindungan Data Pribadi.

Untuk itu, sebelum terjadinya kebocoran data lagi, sebelum sanksi diberikan, terlebih dahulu Menkominfo ingin mengingatkan kepada semua sistem elektronik untuk menjaga dan memastikan teknologi enkripsi yang digunakan terus diperbarui.

"Penetration test dilakukan terus, sehingga bisa terus ditingkatkan. Talenta talentanya SDM security nya juga ditingkatkan, manajemennya diperbaiki ini dalam rangka untuk mengatasi serangan siber yang berlangsung terus menerus," tuturnya.

Sedangkan yang berkaitan dengan jaringan dan pendampingan teknis, menurut Johnny itu dilakukan oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSn).

"Karena yang dulunya ada di Kominfo itu seluruhnya telah dipindahkan ke BSSN. Perangkatnya bahkan alat-alatnya sudah dipindahkan kalau tidak salah 2018 sebelum kabinet ini," kata dia.

"Dan BSSN pasti tau apa yang harus dilakukan." imbuh Johnny.

[-]

-

Pakar: Kewajiban Daftar PSE Jangan Sampai Rugikan Masyarakat
(roy/roy)