Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: covid-19
Wow! Permintaan Emas Tembus 1.181 Ton, RI Masuk 8 Besar Dunia
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Permintaan emas di tingkat global menembus 1.181,5 ton pada kuartal III-2022. Permintaan tersebut sudah kembali ke level pra-pandemi Covid-19. Bila hanya menghitung kuartal III, permintaan emas pada kuartal III tahun ini bahkan menjadi yang tertinggi sejak Juli-September 2015.
Permintaan emas pada kuartal III-2022 yang menembus 1.181,5 ton tersebut melonjak 28% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penjualan emas pada periode Januari-Oktober 2022 juga sudah menembus 3.386,5 ton atau melesat 18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Lonjakan penjualan emas disokong dari industri perhiasan. Permintaan emas dari industri perhiasan mencapai 523 ton pada kuartal III-2022, melonjak 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pada Januari-Oktober 2022, permintaan dari industri perhiasan naik 2% mencapai 1.454 ton. Sebaliknya, permintaan emas untuk investasi anjlok 47% (year on year/yoy) menjadi 123,8 ton pada kuartal III-2022.
Permintaan emas untuk investasi dalam bentuk emas dan batangan mencapai 351 ton, naik 36%. Bank sentral juga terus menumpuk persediaan emas. Sebanyak 400 ton emas diborong bank sentral di seluruh dunia. Jumlah tersebut terbang 300%.
Sementara itu, persediaan emas meningkat 1% (yoy) pada kuartal III-2022 menjadi 1.215 ton.
"Ada kenaikan permintaan dari industri perhiasan, bank snetral, koin emas, dan emas batangan. Emas mampu membuktikan diri menjadi portfolio investasi," tutur kepala riset World Gold Council (WGC) Juan Carlos Artigas, dilansir dari Kitco News.
Berdasarkan data World Gold Council, dengan yield surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS) tenor 10 tahun sudah naik menjadi 4% seperti saat ini maka harga emas seharusnya ambruk 30%. Namun, meningkatnya permintaan emas dalam bentuk fisik mampu mencegah penurunan yang sangat dalam.
"Alasan emas tidak turun tajam adalah karena adanya permintaan emas. Data kami menunjukkan harga emas masih akan tetap kuat ke depan," imbuhnya.
Harga emas sempat ambruk pada awal November tetapikemudian membaik dalam tiga hari terakhir. Merujuk data Refinitiv, pada perdagangan Selasa (8/11/2022) pukul 09:42 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,13% ke posisi US$ 1.672,56 per troy ons.
Harga emas sudah melemah dua hari beruntun setelah mencetak rekor pada Jumat pekan lalu. Pada perdagangan Senin (7/11/2022), harga emas juga melandai 0,33% ke posisi US$ 1.674,68 per troy ons.
Dalam sepekan, harga emas masih menguat 1,5% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas juga anjlok 1,3% sementara dalam setahun anjlok 8,7%.
Sentimen: positif (100%)