Sentimen
Netral (76%)
9 Nov 2022 : 12.55
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Washington, Shanghai

Partai Terkait
Tokoh Terkait
Evans

Evans

Bursa Asia Ditutup Beragam, Nikkei Melonjak, Tapi IHSG Loyo

9 Nov 2022 : 19.55 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Bursa Asia Ditutup Beragam, Nikkei Melonjak, Tapi IHSG Loyo

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia-Pasifik ditutup beragam pada perdagangan Selasa (8/11/2022), di mana investor mengantisipasi pemilihan paruh waktu kongres Amerika Serikat (AS).

Indeks Nikkei 225 Jepang ditutup melonjak 1,25% ke posisi 27.872,11, Straits Times Singapura naik 0,14% ke 3.145,83, ASX 200 Australia menguat 0,36% ke 6.958,9, dan KOSPI Korea Selatan melesat 1,15% menjadi 2.399,04.

Sedangkan untuk indeks Hang Seng Hong Kong ditutup melemah 0,23% ke posisi 16.557,31, Shanghai Composite China terkoreksi 0,43% ke 3.064,49, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir terpangkas 0,74% menjadi 7.050,13.

-

-

Dari Australia, indeks keyakinan konsumen (IKK) berdasarkan Westpac Banking Corp. periode November 2022 dilaporkan turun menjadi 78, dari sebelumnya pada periode Oktober lalu sebesar 83,7.

Ini berarti konsumen di Negeri Kanguru kembali pesimis, di mana angka ini menjadi yang terendah sejak awal pandemi.

IKK menggunakan angka 100 sebagai ambang batas. Di atasnya berarti optimistis, di bawahnya adalah pesimistis.

"Sebelum itu, kita perlu kembali ke resesi mendalam di awal 1990-an untuk menemukan pembacaan yang lebih lemah," kata kepala ekonom Westpac, Bill Evans, dikutip dari Reuters.

"Kenaikan suku bunga jelas merupakan faktor yang membebani kepercayaan di bulan ini," tambah Evans.

Bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) menaikkan suku bunga seperempat poin atau 25 basis poin (bp) menjadi 2,85% pada awal November ini dan Evans mencatat bahwa hasil survei yang diambil setelah kenaikan menunjukkan penurunan yang sangat tajam.

Sementara itu dari Jepang, bank sentral (Bank of Japan/BoJ) merilis ringkasan pendapat anggota dewan dari pertemuan kebijakan moneter pada Oktober, ketika mempertahankan suku bunga tidak berubah sementara rekan-rekan global masih menaikkan suku bunga acuannya.

Anggota dewan BoJ menyatakan bahwa saat ini masih belum perlu untuk segera mengubah kebijakan moneter, menurut ringkasan pendapat BoJ dari pertemuan Oktober.

"Pelonggaran moneter berkelanjutan diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan tingkat upah melalui reformasi sisi penawaran," kata laporan BoJ tersebut.

BoJ menegaskan kembali perlunya untuk memantau tekanan inflasi dan dampaknya terhadap rumah tangga dan upah sambil memperhatikan efek samping dari pelonggaran moneter.

Bank sentral Negeri Sakura tersebut juga mengisyaratkan persiapan untuk pergeseran dari sikap moneter saat ini.

Bursa Asia-Pasifik yang bervariasi terjadi saat investor mengantisipasi pemilihan paruh waktu kongres AS pada hari ini.

Pemilihan paruh waktu Selasa akan menentukan partai mana yang akan mengendalikan Kongres, dan mempengaruhi arah pengeluaran di masa depan. Demokrat saat ini mengendalikan DPR, dan memiliki mayoritas di Senat.

Pasar berharap bahwa semacam 'sapuan' Partai Republik di Kongres akan mengarah pada semacam kebuntuan di Washington, yang mereka anggap baik, atau setidaknya tidak ada pengeluaran baru, yang akan baik untuk suku bunga dan pasokan Treasury," kata Brad Conger, wakil CIO di Hirtle Callaghan & Co.

Di sisi lain, investor mengantisipasi bahwa laporan inflasi dari sisi konsumen (indeks harga konsumen/IHK) AS pada Kamis akan memberikan sinyal lebih lanjut tentang seberapa jauh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) menjaga agresivitas menaikkan suku bunga untuk menurunkan inflasi.

Laporan IHK yang semakin panas dapat memberi sinyal kepada investor bahwa poros dari periode suku bunga yang lebih tinggi yang berkepanjangan mungkin tidak akan segera terjadi.

″(Agar) pasar ekuitas dan obligasi menyamai kinerja inflasi pasca-puncak yang dicatat dalam tabel, inflasi perlu terus turun - dan pada kecepatan yang lebih cepat dari yang pernah kita lihat. Sampai Fed memberi sinyal 'poros' sudah dekat, hal-hal bisa tetap menantang," tulis Ross Mayfield dari Baird dalam catatan baru-baru ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[-]

-

Sinyal Nggak Enak Buat IHSG Nih... Bursa Asia Loyo Lagi
(chd/chd)

Sentimen: netral (76.2%)