Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Washington
Kasus: pengangguran
Partai Terkait
Bitcoin dkk Cenderung Lesu, Solana Paling Parah
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas kripto cenderung melemah pada perdagangan Selasa (8/11/2022), di mana investor menanti pemilihan paruh waktu kongres Amerika Serikat (AS) pada hari ini.
Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:00 WIB, Bitcoin merosot 1,59% ke posisi harga US$ 20,643,26/koin atau setara dengan Rp 323.273.452/koin (asumsi kurs Rp 15.660/US$). Sedangkan untuk Ethereum melemah 0,69% ke posisi US$ 1.571,63/koin atau Rp 24.611.726/koin.
Hanya koin digital (token) alternatif (altcoin) BNB dan Polygon yang menghijau pada perdagangan hari ini, yakni masing-masing 1,15% dan 4,03%.
Berikut pergerakan 7 kripto utama non-stablecoin pada hari ini.
Cryptocurrency Dalam Dolar AS Dalam Rupiah Perubahan Harian (%) Perubahan 7 Hari (%) Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar) Bitcoin (BTC) 20.643,26 323.273.452 -1,59% 0,68% 396,00 Ethereum (ETH) 1.571,63 24.611.726 -0,69% -0,46% 192,44 BNB 341,10 5.341.626 1,15% 3,35% 54,52 XRP 0,4642 7.269 -1,78% 0,91% 23,39 Dogecoin (DOGE) 0,1114 1.745 -5,02% -13,53% 14,80 Cardano (ADA) 0,4042 6.330 -1,19% -0,93% 13,89 Polygon (MATIC) 1,22 19.105 4,03% 34,58% 10,65Sumber: CoinMarketCap
Bitcoin kembali bertahan di level psikologis US$ 20.000, di mana investor kripto cenderung wait and see jelang pemilihan paruh waktu kongres AS pada hari ini.
Di lain sisi, investor masih mengharapkan bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan mengurangi laju kenaikan suku bunga acuannya di pertemuan mendatang.
Ekspektasi tersebut sebelumnya muncul setelah beberapa pejabat The Fed mengungkapkan keinginan agar laju kenaikan suku bunga dikendurkan.
Pada pengumuman kebijakan moneter pekan lalu, The Fed juga memberikan sedikit sinyal jika ke depannya kenaikan suku bunga kemungkinan tidak akan agresif lagi.
The Fed menyatakan dalam menentukan kenaikan suku bunga ke depannya akan memperhitungkan seberapa besar kenaikan suku bunga yang sudah dilakukan, efeknya terhadap kegiatan ekonomi dan inflasi, serta perkembangan kondisi perekonomian dan finansial.
Melihat data tenaga kerja yang mulai melemah, The Fed kemungkinan akan mulai serius mempertimbangkan pelambatan laju kenaikan suku bunga.
Sebelumnya pada Jumat pekan lalu, Departemen Ketenagakerjaan AS, Jumat lalu, tingkat pengangguran di AS meningkat menjadi 3,7% pada Oktober 2022. Level tersebut menyamai angka Agustus (3,7%) dan menjadi yang tertinggi sejak Februari 2022 (3,8%).
Angka pengangguran Oktober juga di atas ekspektasi pasar yang hanya memperkirakan 3,6%. Sebagai catatan, tingkat pengangguran AS pada September melandai ke 3,5%.
Jumlah lapangan kerja baru juga menurun drastis. Pada Oktober 2022, penambahan jumlah tenaga kerja hanya mencapai 261.000. Jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan yang tercatat pada September yakni 315.000.
Penambahan tenaga kerja pada Oktober juga menjadi yang terendah sejak Desember 2020 atau dalam 22 bulan terakhir.
Di lain sisi, investor juga menanti pemilihan paruh waktu kongres AS yang akan digelar pada hari ini waktu AS.
Pemilihan paruh waktu akan menentukan partai mana yang akan mengendalikan Kongres, dan mempengaruhi arah pengeluaran di masa depan. Demokrat saat ini mengendalikan DPR, dan memiliki mayoritas di Senat.
"Pasar berharap bahwa semacam 'sapuan' Partai Republik di Kongres akan mengarah pada semacam kebuntuan di Washington, yang mereka anggap baik, atau setidaknya tidak ada pengeluaran baru, yang akan baik untuk suku bunga dan pasokan Treasury," kata Brad Conger, wakil CIO di Hirtle Callaghan & Co.
Di lain sisi, token Solana (SOL) ambruk dan terlempar dari posisi 10 besar berdasarkan kapitalisasi pasarnya, setelah adanya 'drama' yang sedang berlangsung seputar pertukaran FTX Sam Bankman-Fried dan perusahaan perdagangannya, Alameda Research.
Token Solana hari ini ambruk 10,93% menjadi US$ 29,16/koin (Rp 456.646/koin) dan kapitalisasi pasarnya merosot menjadi US$ 10,6 miliar, di bawah token Polygon (MATIC) yang kapitalisasi pasarnya mencapai US$ 10,65 miliar.
Ada kabar bahwa Alameda mungkin mencoba membuang token SOL-nya dalam upaya untuk meningkatkan likuiditas baru.
"Sejumlah besar token SOL yang dipegang oleh Alameda dapat dijual dalam skenario terburuk dan menggarisbawahi hubungan erat antara FTX-Alameda dan Solana," kata Riyad Carey, analis riset di perusahaan data kripto Kaiko, dikutip dari CoinDesk.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[-]
-
Bitcoin-Ethereum Koreksi Tipis, Solana-Dogecoin Masih Cerah(chd/chd)
Sentimen: netral (98.8%)