Sentimen
Positif (100%)
8 Nov 2022 : 21.08
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Indonesia

Kemenkes Prioritaskan Alat Kesehatan dari Dalam Negeri, Ini Alasannya! : Okezone health

8 Nov 2022 : 21.08 Views 3

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Nasional

Kemenkes Prioritaskan Alat Kesehatan dari Dalam Negeri, Ini Alasannya! : Okezone health

KEMENTERIAN Kesehatan terus mendorong industri alat kesehatan untuk menghasilkan produk inovasi yang tidak kalah dari bikinan luar negeri. Terlebih, saat ini pemerintah provinsi maupun daerah didorong membeli alkes dalam negeri.

Menurut Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Lucia Rizka Andalucia, pemanfaatan produk alkes dan obat-obatan dalam negeri masih rendah, sekitar 10 persen, sisanya impor. Nah, Salah satu upaya meningkatkan kualitas alkes lokal sehingga dapat bersaing secara global adalah transfer teknologi dari luar negeri.

 alat kesehatan dalam negeri

"Kami membantu industri alkes dan kefarmasian dari luar negeri agar transfer teknologi ke Indonesia," kata Rizka saat ditemui MNC Portal di ICE BSD, beberapa hari lalu.

Lebih lanjut, Direktur Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Roy Himawan menerangkan bahwa pemerintah betul-betul fokus dalam pengembangan inovasi alkel lokal ini. Dalam arti, pemerintah tidak hanya mengeluarkan regulasi, tapi ada aksi nyatanya.

"Kami sudah punya regulasi bahwa pemerintah mengutamakan produk alkes dalam negeri. Kami mendorong agar alkes yang dipakai di Indonesia hasil inovasi anak bangsa. Ini sebagai upaya serius kami betul-betul mendorong alkes dalam negeri," terang Himawan.

Karena tujuan tersebut, Kemenkes mendorong pertemuan riset dengan industri, sehingga tercipta jalinan kerja sama yang menguntungkan, baik dari pihak industri maupun inovator yang notabene berasal dari kampus di Indonesia.

Dijelaskan Ketua Umum GAKESLAB Indonesia Sugihadi, penting bagi pihak industri alkes dalam negeri untuk melakukan pertemuan dengan pihak inovator supaya alkes yang diproduksi benar-benar sesuai kebutuhan pasar. Dengan begitu, alkes dapat dibeli dan dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat.

"Dengan begitu, harapan kami semua untuk komitmen menggunakan alkes dalam negeri dapat tercapai. Jadi, inovasinya ada, kemudian industri memproduksinya untuk kemanfaatan masyarakat luas," terang Sugihadi.

"Pertemuan antara inovator dan industri itu penting agar produk inovasi sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Juga, kami dari pihak inovator memahami produk yang dibuat nilai ekonominya bagaimana, sehingga tercipta kebaikan untuk bersama," sambung Ketua Subdit Inkubasi Bisnis DISTP-UI sekaligus Ketua Klaster Medical Technology IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prasandhya Astagiri Yusuf.

GAKESLAB diketahui telah bekerja sama dengan 12 perguruan tinggi dalam memproduksi inovasi alkes lokal dalam 2 tahun terakhir ini. "Kami tidak menutup kemungkinan untuk perguruan tinggi lainnya, baik negeri maupun swasta, yang mau bekerja sama memajukan Indonesia," tambah Sekretaris Jenderal GAKESLAB Indonesia Randy H. Teguh.

Sentimen: positif (100%)