Pemerintah kembali menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro pada 9 Februari 2021 hingga 14 hari ke depan. Kebijakan itu untuk menakan mobilitas warga di Pulau Jawa-Bali di tengah pandemi Covid-19.

PPKM kali ini terbilang lebih lunak karena tidak ada sanksi. Pemerintah melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 03 Tahun 2021 hanya mengatur syarat dan ketentuan penerapan pembatasan.

Penerapan PPKM berskala mikro kali ini pun direspon beragam oleh netizen di Twitter.

-

-

Salah satu akun yang berkomentar terkait PPKM berskala mikro adalah @Dombel2407. Dia mengatakan PPKM harus dibarengi dengan 3M dan 3T agar efektif.

"Perlunya pelaksanaan secara ketat pada upaya 3M dan 3T agar PPKM berskala mikro bisa efektif," kicau @Dombel2407.

[Gambas:Twitter]

Sementara @CaesarDcandra memprediksi bakal ada istilah baru jika nanti PPKM berskala mikro gagal dilaksanakan. Misalnya, dia berkata akan ada PPKM berskala makro.

"klo PPKM skala mikro gk berhasil bsk gnti PPKM skala makro dn hbs itu kita tunggu istilah" baru lg..," kicau @CaesarDcandra.

[Gambas:Twitter]

Senada, akun @fazri91 mempernyatakan istilah selanjutnya dari PPKM berskala mikro. Dia berkelakar istilah sekanjutnya adalah PS5, yakni Pembatasan Sosial Seperlunya Sampai Semuanya Selesai.

"PSBB, PSBB Transisi, PPKM, PPKM Mikro. Selanjutnya apa lagi? Coba PS5, Pembatasan Sosial Seperlunya Sampai Semuanya Selesai," kicau @fazri91.

[Gambas:Twitter]

Adapun @widztwit meminta Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menekan kebijakan bekerja dari rumah diberlakukan agar sejalan dengan PPKM berskala mikro.

"Pak @jokowi pak @aniesbaswedan PPKM mikro dg naiknya % WFO, jalanan menjadi macet & menjadi potensi aktivitas di luar rumah yg akan berdampak potensi naiknya lagi penyebaran covid ini. Sebaiknya WFO tetap ditekan ke 25%. Jadi sinkron jalannya skala mikro & pengendalian luar rumah," ujar @widztwit.

[Gambas:Twitter]

[-]