Jakarta, CNN Indonesia -- PT Nissan Motor Indonesia (NMI) masih bergelut dalam kondisi yang tidak positif. Perusahaan itu masih terus berusaha mendongkrak kepercayaan pasar domestik.

Pada dua bulan pertama tahun ini, penjualan wholesales Nissan dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tidak sampai 2.400 unit. Padahal, Januari dan Februari tahun lalu angkanya mencapai 4.228 unit.

Di atas kertas terlihat mengecilnya volume penjualan Nissan terjadi pada hampir semua segmen. Misalnya sport utility vehicle (SUV) Nissan X-Trail, penjualan menurun dari 814 unit kini menjadi 314 unit (Januari - Februari 2018).

Kemudian, penyusutan minat beli konsumen pada mobil model Grand Livina. Mobil berjenis multi purpose vehicle (MPV) itu dari semula 1.574 unit menjadi 832 unit. Untuk meningkatkan penjualannya, NMI meluncurkan Grand Livina SV pada akhir pekan lalu.

Nasib tak beruntung juga menghantam MPV Nissan Evalia yang tidak terjual satu unit pun periode Januari - Februari 2018 (periode sama tahun lalu sebanyak 15 unit).

Informasi terakhir, bahkan model ini dihentikan penjualannya menyusul reaksi negatif dari konsumen. Performa Evalia memang terlihat jauh dari kata memuaskan beberapa tahun terakhir.

Model MPV Nissan lain juga ikut kena imbas tren negatif, yaitu Serena. Untuk tahun ini baru terjual sebanyak 233 unit, sementara pada Januari - Februari 2017 menyentuh 262 unit.

Kendati demikian, masih ada beberapa produk racikan Nissan yang mengalami peningkatan, bila dibandingkan dengan penjualan 2017. Seperti halnya Nissan Teana yang penjualannya naik tipis, dari dua menjadi tujuh unit.

Lalu pikap kabin ganda Navara juga meningkat dari 77 unit menjadi 310 unit. Kemudian Nissan March kini berjumlah 596 unit dari sebelumnya 561 unit serta Nissan Juke yang semula melego satu unit, kini menjadi 44 unit. (mik/mik)