Jakarta, CNBC Indonesia- PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) tengah menjajaki bisnis energi baru terbarukan (EBT) dan electric vehicle (EV). Direktur PT TBS Energi Utama TBK Juli Oktarina mengatakan bahwa langkah tersebut sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk menargetkan Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Adapun dalam menjajaki bisnis tersebut, menurut Juli, TBS Energi mengestimasikan capital expenditures (capex) hingga US$ 600 juta sampai dengan lima tahun mendatang. Jumlah tersebut sudah mencakup pengembangan EBT dan EV.

"Dan untuk kebutuhan capex-nya dari TBS, kita sudah mengalokasikan, mengestimasikan, sampai dengan lima tahun mendatang itu nanti di US$ 500-600 juta. Tapi Ini sudah termasuk pengembangan EBT," jelas dia dalam Road to CNBC Indonesia Award 2022: The Best Energy and Mining, Selasa (8/11/2022).

-

-

Juli memaparkan, pada 2030 TOBA juga akan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Angin, biomassa, dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya.

"Memang saat ini kami dalam tahap konstruksi untuk mini hidro. Ke depan kami fokus wind power dan biomassa. Transisi ke depan mau tidak mau renewable harus ditingkatkan karena biar kita tidak tergantung energi fosil, selain mendukung emisi karbon dan Indonesia tidak bergantung global market," ungkap Juli.

Lebih lanjut, dalam rangka pengembangan EBT, pihaknya sudah melakukan penjajakan kerja sama baik dengan mitra dalam negeri maupun internasional. Juli menegaskan bahwa pihaknya bermitra dengan siapa saja selama kemitraan ini memberikan benefit bagi semua pihak.

"Untuk proyek energi baru terbarukan yang sedang dalam tahap konstruksi mini hidro berpartner lokal," ungkap dia.

Sementara untuk pengembangan EV, lanjut Juli, TBS Energi sudah bekerja sama dengan GOTO dengan menghadirkan motor listrik Electrum.

"Nanti untuk ke depan kami melihat apabila proyek diterima, kami akan mencari mitra yang punya visi sama untuk mengembangkan proyek EBT," tegas dia.

[-]

-

TBS Energi Garap EBT, Garap Batu Bara Juga Jalan Terus
(dpu/dpu)