JAKARTA - Ketua majelis hakim Wahyu Iman Santoso menganggap janggal keterangan ajudan Ferdy Sambo, Daden Miftahul Haq. Hal itu lantaran keterangan tersebut berbeda dengan adik Brigadir J, Mahareza Ricky.
Wahyu merasa janggal ketika Daden bercerita saat dirinya menghubungi Mahareza untuk datang ke Biro Provost Mabes Polri. Saat itu, Mahareza disebut datang ke rumah Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
"Terus sekitar jam 7 atau 8 baru adiknya Josua yaitu Reza datang ke Saguling. Habis itu, 'Bang saya disuruh ngapain?' 'Enggak tahu, mutasi lo mungkin.' Terus saya bilang, kalau ke kantor dalam rangka dinas harusnya pakai pakaian dinas Yang Mulia. Saya kasih tahu pakaiannya agak rapi," tutur Daden saat bersaksi di PN Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022).
Merespons itu, Wahyu merasa janggal. Baginya, keterangan Daden berbeda dengan keterangan Mahareza.
"Reza tiga kali kami periksa dia katakan saya digeledah oleh saudara Daden. Saudara katakan kemarin katakan, oh saya enggak geledah, saya hanya pegang saja," ujar Wahyu merespon keterangan Daden.
Kendati begitu, Daden tetap konsisten dengan keterangannya tak pernah menggeledah adik Brigadir J. Merespons itu, nada suara Wahyu sedikit lebih tinggi untuk bertanya kepada Daden.
"Tetapi dia (Mahareza) bilang 'saya digeledah oleh saudara Daden apakah saya membawa senpi. Kalau dia pegang, dia enggak akan pegang paha saya dua kali.' Saya tanyakan berulang kali," ujar Wahyu.