Sentimen
Negatif (87%)
8 Nov 2022 : 08.21
Partai Terkait

KTT COP27, PM Inggris: Perang Ukraina Jadi Alasan untuk Bertindak Cepat Terhadap Perubahan Iklim : Okezone News

8 Nov 2022 : 08.21 Views 24

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Nasional

KTT COP27, PM Inggris: Perang Ukraina Jadi Alasan untuk Bertindak Cepat Terhadap Perubahan Iklim : Okezone News

MESIRPerdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak mengatakan di Konferensi Tikat Tinggi (KTT) iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa atau COP27, bahwa perang di Ukraina adalah alasan untuk bertindak lebih cepat untuk mengatasi perubahan iklim.

"Iklim dan keamanan energi berjalan beriringan," katanya dalam penampilan internasional pertamanya sejak menjabat, dikutip BBC.

"Perang menjijikkan Putin di Ukraina dan kenaikan harga energi di seluruh dunia bukanlah alasan untuk memperlambat perubahan iklim. Itu adalah alasan untuk bertindak lebih cepat," lanjutnya.

Baca juga: 120 Pemimpin Dunia Rembuk Pendapat di KTT Perubahan Iklim, Ini yang Dibahas 

"Kita dapat mewariskan planet yang lebih hijau dan masa depan yang lebih sejahtera kepada anak-anak kita [...] Ada ruang untuk harapan," tambahnya.

Baca juga:  Dibalut Pesan 'Planet Bumi Kirim Sinyal Marabahaya', KTT Perubahan Iklim Resmi Dibuka

Diketahui, para pemimpin dari 120 negara bertemu di Sharm el-Sheikh, Mesir untuk membahas langkah selanjutnya dalam mengendalikan perubahan iklim.

Topik utama adalah kompensasi dan dukungan untuk negara-negara yang paling terkena dampak.

Dalam serangkaian pidato, para pemimpin mendesak negara-negara kaya untuk tetap berada di jalur dalam menghentikan perubahan iklim lebih lanjut, terlepas dari perang di Ukraina dan masalah keuangan global.

Meskipun juru kampanye Swedia Greta Thunberg menjauh dari KTT, setelah dia menuduh PBB "mencuci hijau", banyak aktivis pemuda lainnya berada di Sharm el-Sheikh.

Xiye Bastida, seorang aktivis berusia 20 tahun dari Meksiko, ada di sana untuk memberi tahu para pembuat keputusan bahwa "alam harus dilindungi".

Dia mengatakan kepada BBC News bahwa dia senang dengan kemajuan sejauh ini di Mesir - termasuk memasukkan kata-kata "kerugian dan kerusakan" dalam agenda. Istilah-istilah tersebut merujuk pada uang - sebagai suatu bentuk kompensasi atau reparasi - untuk dampak perubahan iklim terhadap negara-negara berkembang yang tidak banyak menimbulkan masalah.

Tetapi Mikaela Loach, 24, dari Skotlandia, mengatakan dia khawatir para pemimpin tidak sepenuhnya berkomitmen pada aksi iklim yang memprioritaskan keadilan atau hak asasi manusia.

"Tidak semua solusi iklim baik untuk manusia. Ini bukan hanya tentang pengurangan emisi, kita harus membingkai semua pekerjaan kita tentang manusia dan dunia yang kita ciptakan," katanya kepada BBC News.

Seperti diketahui, COP27 dibuka pada Minggu (6/11/2022) dengan peringatan dari PBB bahwa planet kita "mengirim sinyal marabahaya".

Sebuah laporan yang dirilis oleh Organisasi Meteorologi Dunia PBB (WMO) mengungkapkan bahwa delapan tahun terakhir berada di jalur untuk menjadi rekor terpanas.

Pada KTT tahun lalu di Glasgow, sejumlah janji disepakati. Yakni "mengurangi" penggunaan batu bara - salah satu bahan bakar fosil yang paling berpolusi, menghentikan deforestasi pada 2030, mengurangi emisi metana hingga 30% pada 2030, menyerahkan rencana aksi iklim baru ke PBB, dan Negara-negara berkembang menuntut agar komitmen keuangan sebelumnya ditegakkan.

Sentimen: negatif (87.7%)