Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
Kasus: covid-19, pengangguran
Partai Terkait
Tokoh Terkait
IHSG Ditutup Cerah & Berhasil Sentuh Kembali Level 7.100-an
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup cerah pada perdagangan Senin (7/11/2022), pasca rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 yang tumbuh signifikan.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup melesat 0,81% ke posisi 7.102,396. IHSG akhirnya berhasil menembus level psikologis 7.100 hari ini.
Pada perdagangan sesi I hari ini, IHSG dibuka stagnan di posisi 7.045,53. Namun, selang 5 menit saja indeks mendadak berbalik arah dengan koreksi 0,1% ke 7.038,16. Pukul 11.11 WIB IHSG terpantau menghijau dan melanjutkan penguatan hingga penutupan perdagangan sesi I.
Sedangkan di perdagangan sesi II, penguatan IHSG pun berlanjut. Bahkan sekitar pukul 14:30 WIB atau menjelang akhir perdagangan, IHSG langsung 'tancap gas' dan berhasil ditutup di level tertinggi hariannya sekaligus berhasil menyentuh level psikologis 7.100.
Nilai transaksi indeks pada hari ini mencapai sekitaran Rp 13 triliun dengan melibatkan 21 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,4 juta kali. Sebanyak 290 saham menguat, 233 saham melemah dan 177 saham stagnan.
Saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menjadi penopang terbesar indeks pada hari ini, di mana saham TLKM menopang indeks sebesar 8,479 indeks poin. Saham TLKM ditutup melesat 1,66% ke posisi Rp 4.280/unit.
Sedangkan di posisi kedua dan ketiga, ada saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang juga membantu indeks melesat hari ini, yakni masing-masing 6,952 indeks poin dan 5,735 indeks poin
Saham MDKA ditutup melejit 6,02% ke posisi Rp 4.230/unit. Sedangkan saham BBCA berakhir menguat 0,85% menjadi Rp 8.850/unit.
Pasar cenderung menyambut baik dari rilis data pertumbuhan ekonomi Tanah Air pada kuartal III-2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia atau Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal III-2022 adalah 5,72% (year-on-year/yoy).
"Tren pertumbuhan ekonomi tahunan persisten selama empat kuartal berturut sejak kuartal IV 2021. ini menandakan pemulihan ekonomi terus berlanjut dan semakin menguat," ungkap Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (7/11/2022).
Realisasi ini dipengaruhi oleh beberapa indikator. Neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 14,92 miliar selama Juli - September 2022. Hal ini ditopang oleh lonjakan ekspor batu bara, minyak kelapa sawit dan besi serta baja yang dipengaruhi oleh kenaikan harga internasional.
Mobilitas masyarakat juga semakin pulih dari pandemi Covid-19, ditandai dengan perkembangan jumlah wisatawan mancanegara tumbuh 10.746,2%.
Selain dari dalam negeri, sentimen global yang cenderung positif juga membantu IHSG kembali ke level psikologis 7.100.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan akhir pekan lalu berhasil menguat. Indeks Dow Jones Industrial Average melesat 1,26%, S&P 500 melonjak 1,36%, dan Nasdaq Composite melompat 1,28%.
Wall Street menguat karena laporan pengangguran yang membuat ekspektasi para pelaku pasar bahwa The Fed akan emlonggarkan kenaikan suku bunga acuan. Pendapatan rata-rata per jam pun naik lebih dari ekspektasi para pelaku pasar.
Berdasarkan laporan data tenaga kerja AS, Jumat kemarin, tingkat pengangguran di AS meningkat menjadi 3,7% pada Oktober 2022. Level tersebut menyamai angka Agustus (3,7%) dan menjadi yang tertinggi sejak Februari 2022 (3,8%).
Angka pengangguran Oktober juga di atas ekspektasi pasar yang hanya memperkirakan 3,6%. Sebagai catatan, tingkat pengangguran AS pada September melandai ke 3,5%.
Jumlah lapangan kerja baru juga menurun drastis. Pada Oktober 2022, penambahan jumlah tenaga kerja hanya mencapai 261.000. Jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan yang tercatat pada September yakni 315.000.
Penambahan tenaga kerja pada Oktober juga menjadi yang terendah sejak Desember 2020 atau dalam 22 bulan terakhir.
Data pasar tenaga kerja menjadi fokus utama para pelaku pasar karena bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mengatakan sedang mencari 'pendingin' untuk mempertimbangkan jeda dalam menaikkan suku bunga.
Sebenarnya pelaku pasar telah mengantisipasi adanya kenaikan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bp) dalam pertemuan bulan November 2022.
Namun, Ketua The Fed, Jerome Powell mengatakan masih "prematur" untuk membahas jeda kenaikan suku bunga dan bahwa suku bunga terminal kemungkinan akan lebih tinggi dari yang dinyatakan sebelumnya.
Di lain sisi, harga saham emiten garmen dan tekstil yakni PT Pan Brothers Tbk (PBRX) secara tiba-tiba melonjak 24,44% menjadi Rp 168/unit.
Saham PT Pan Brothers Tbk (PBRX) terus mengalami penguatan dalam sepekan terakhir. Sepanjang minggu lalu, kinerja saham emiten garmen ini melejit hingga 73,08%.
Padahal, pada bulan lalu saham perseroan terus mengalami penurunan, bahkan sempat menyentuh auto rejection bawah (ARB) di harga Rp 89/unit pada 10 Oktober 2022. Tepatnya ketika PBRX mengumumkan prospektus ringkas pelaksanaan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue maksimal 15 miliar saham.
Corporate Secretary PBRX, Iswar Deni kepada CNBC Indonesia, Senin (7/11/2022) mengungkapkan, jika kenaikan harga saham perseroan hanya merupakan recovery semata.
"Hanya itu, mungkin recovery saja. Karena kalau melihat historical harga PBRX memang lebih tinggi dari harga hari ini. Tidak ada info lain sepanjang pengetahuan perusahaan," jelasnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[-]
-
Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah(chd/chd)
Sentimen: netral (99.2%)