Sentimen
Negatif (88%)
7 Nov 2022 : 17.35
Informasi Tambahan

Kasus: kecelakaan

Stephen Hawking Ramal Mobil Otonom Hancurkan Peradaban

8 Nov 2022 : 00.35 Views 3

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Otomotif

Stephen Hawking Ramal Mobil Otonom Hancurkan Peradaban
Jakarta, CNN Indonesia -- Stephen Hawking meninggal dunia di usia 76 tahun, di kediamannya, pada Selasa (13/3) waktu setempat. Sebelum wafat, Ia sempat meramal masa depan mobil otonom.

Mobil otonom atau bergerak otomatis tanpa campur tangan sopir diprediksi akan marak di masa depan. Namun mobil dengan sistem sepenuhnya terkomputerisasi di jalan itu memiliki kekhawatiran tersendiri.

Menurut fisikawan Stephen Hawking, mobil otonom memiliki potensi untuk memerintah manusia dan pada akhirnya menghancurkan peradaban manusia. Dijelaskan Hawking, semuanya karena komputerisasi memutuskan untuk mengabaikan "manusia" dan bekerja sendiri.

Satu sisi, National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) atau lembaga keselamatan Amerika Serikat ingin komputer mengendalikan mobil dalam upaya mengurangi angka kecelakaan di jalan raya.

Menanggapi pernyataan tersebut, Hawking mengatakan bahwa manusia harus menemukan cara untuk mengendalikan komputer daripada mereka (sistem) mengendalikan kita (manusia).

Teknologi otonom dengan artificial intelligence (AI) diakui Hawking bisa melampaui kecerdasan manusia dan menghalangi setiap usaha manusia untuk mengendalikan teknologinya.

Bahkan jika AI tidak dikendalikan manusia, Hawking menjelaskan bahwa teknologi otonom bekerja sebaliknya yaitu mengabaikan keinginan manusia. Untuk soal ini, Profesor Hawking yakin jika teknologi otonom akan membuat masalah di kemudian hari.

Dia khawatir manusia akan ketergantungan pada teknologi tersebut, seperti halnya fenomena urban sprawl. Hawking menjelaskan bahwa AI dapat berkembang untuk mengendalikan dunia saat manusia kehilangan kendali atas bumi.

Ia pun tak berharap teknologi otonom dimanfaatkan oleh manusia seperti dilansir carcomplaints, Rabu (14/3). (mik/mik)

Sentimen: negatif (88.6%)