Sentimen
Negatif (78%)
7 Nov 2022 : 15.09

Abis Meroket 9% Lebih Pekan Lalu, Harga CPO Tiarap!

7 Nov 2022 : 22.09 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Abis Meroket 9% Lebih Pekan Lalu, Harga CPO Tiarap!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) terkoreksi di sesi awal perdagangan Senin (07/11/2022), setelah membukukan kenaikan 9,4% pekan lalu.

Mengacu pada Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan turun 0,6% ke MYR 4.342/ton pada pukul 09:54 WIB.

-

-

Lantas, bagaimana prediksinya hari ini?

Wang Tao, analis komoditas Reuters, harga CPO akan menguji kembali titik support di MYR 4.264/ton, penembusan di bawahnya akan membuka jalan kembali menuju kisaran MYR 4.072/ton.

Foto: Refinitiv
CPO

Pada akhir pekan lalu, Jumat (04/11) minyak sawit berjangka Malaysia ditutup naik 0,7% menjadi MYR 4.365/ton (US$ 919,72/ton). Dengan begitu, harga CPO telah menanjak selama empat hari beruntun pekan lalu membuat harga CPO membukukan penguatan sebesar 9,4% di sepanjang pekan lalu.

Tren bullish pada CPO dipicu oleh reli pada minyak nabati saingan serta ringgit Malaysia yang terkoreksi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) membuat CPO kian menarik.

Harga minyak kontrak jenis Brent melesat 2,92% secarapoint-to-point(ptp) dibanding posisi penutupan pekan lalu (04/11) ke US$ 98,57 per barel. Sedangkan untuk minyak kontrak jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) melonjak 5,36% ke US$ 92,61 per barel pekan ini.

Kenaikan pada minyak mentah dunia membuat CPO kian dilirik oleh para pembeli karena CPO menjadi lebih menarik untuk dijadikan bahan baku biofuel.

Selain itu, di sepanjang pekan lalu, ringgit Malaysia melemah di hadapan dolar AS sebesar 0,08% menjadi MYR4.742/US$. Sehingga membuat CPO menjadi lebih murah untuk pemegang mata uang lainnya.

Namun, Direktur Godrej International Dorab Mistry memprediksikan bahwa harga CPO akan diperdagangkan antara MYR 3.500-4.500/ton hingga pada akhir Maret 2023 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi dan ringgit yang melemah.

Sementara survei Reuters memproyeksikan bahwa persediaan CPO Malaysia pada akhir Oktober 2022 akan membengkak menjadi 2,53 juta ton dan menjadi posisi tertinggi dalam tiga setengah tahun karena produksi meningkat sementara impor merosot.

Produksi CPO meningkat 3% menjadi 1,82 juta ton, sedangkan ekspor CPO kemungkinan naik 4,5% menjadi 1,48 juta ton.

Gabungan Pengusaha Indonesia Palm Oil Association (GAPKI) memproyeksikan produksi CPO dan minyak inti diperkirakan turun menjadi 51,3 juta ton pada tahun ini dari 51,6 juta ton pada 2021.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[-]

-

Bos Sawit Semringah, Harga CPO Naik Lagi Nih!
(aaf/aaf)

Sentimen: negatif (78%)