Sentimen
Positif (80%)
7 Nov 2022 : 06.40

Pedagang Sindir Operasi Pasar Minyak Goreng: Jadi Saingan

7 Nov 2022 : 13.40 Views 2

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Pedagang Sindir Operasi Pasar Minyak Goreng: Jadi Saingan
Jakarta, CNN Indonesia --

Para pedagang pasar yang terhimpun dalam Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mengkritisi kegiatan operasi pasar minyak goreng murah oleh pemerintah. Pasalnya, hal tersebut cenderung merugikan pedagang.

Ketua Umum APPSI Sudaryono mengatakan dalam operasi pasar yang dilakukan pemerintah biasanya yang berjualan bukan dari pedagang pasar.

"Yang kami kritisi bukan kegiatan operasi pasar untuk menurunkan harga komoditi tersebut. Tapi biasanya yang lalu-lalu kalau di pasar itu operasi, yang jualan bukan pedagang pasar," tutur dia dalam konferensi pers, Kamis (10/3).

-

-

Oleh karena itu, yang terjadi adalah operasi pasar malah menjadi saingan pedagang di dalam pasar yang sehari-hari saja tidak laku karena harga masih mahal.

Sudaryono juga menyebut pada akhir Desember 2021 sudah menyampaikan kepada Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) agar operasi pasar dilakukan oleh para pedagang.

"Sehingga pedagang itu laku dagangannya, tidak menjadi saingan," sambung dia.

Setelah itu, pada Januari 2022, ia kembali berkoordinasi dengan pihak Kemendag tersebut dan menyampaikan kondisi di pasar terkait kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng.

Ia juga meminta Kemendag menjadikan para pedagang pasar sebagai mitra dalam membuat kebijakan untuk mengatasi permasalahan minyak goreng.

"Kami ingin berbuat sesuatu yang positif, yang baik, memberikan kontribusi yang baik kepada masyarakat luas khususnya pedagang pasar yang berjualan di pasar tradisional," terang Sudaryono.

Kemudian, pedagang pasar pun dijanjikan oleh pemerintah akan ada minyak goreng subsidi yang mengalir ke pasar. Sayangnya, setelah kebijakan minyak goreng subsidi itu muncul, pemerintah malah menjualnya di ritel modern terlebih dahulu.

"Kami kecewa, karena ternyata minyak goreng subsidi itu disalurkan lewat ritel modern tanpa kami diberi tahu sebelumnya, tiba-tiba ritel modern jalan," ujar Sudaryono.

Ia pun protes kepada pihak Kemendag. Namun, Kemendag berdalih penyaluran minyak goreng subsidi ke ritel modern lebih mudah, karena proses dan pelaporannya lebih jelas. "Sehingga kami merasa dirugikan, ritel modern mendapatkan competitive advantage di awal," tandasnya.

[-]

(mrh/bir)

Sentimen: positif (80%)