JAKARTA - Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali tinggal menghitung hari. Group of Twenty atau G20 adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia.
Sesuai namanya, G20 memiliki 20 anggota yang terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa. Anggota G20 adalah Australia, Argentina, Brasil, Kanada, China, Uni Eropa, Jerman, Perancis, India, Indonesia, Meksiko, Jepang, Italia, Arab Saudi, Rusia, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat.
Sejarah dari G20 bermula pada tahun 1999 dengan tujuan mendiskusikan kebijakan-kebijakan dalam rangka mewujudkan stabilitas keuangan internasional.
Baca Juga: 17 Kepala Negara Hadiri KTT G20 Bali, Ada Putin?
Khususnya pada masa krisis keuangan global tahun 1997-1999, forum tersebut melibatkan negara berpendapatan menengah dan memiliki pengaruh ekonomi secara sistemik, termasuk Indonesia.
Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara G20 mulai mengadakan pertemuan untuk membahas respon terhadap krisis keuangan global yang terjadi. Setelah itu pertemuan tingkat menteri dilaksanakan secara rutin.
Presiden Amerika Serikat mengundang pemimpin negara G20 pada 14-15 November 2008 dalam Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 pertama.
Baca Juga: Presidensi G20 Peluang Emas Bangkitkan Pariwisata NTB, Mandalika Jadi Magnet Utama
Pada saat itu, pemimpin negara melakukan koordinasi respon global terhadap krisis keuangan di Amerika Serikat dan sepakat untuk melakukan pertemuan lanjutan.
G20 tidak memiliki sekretariat permanen. Dalam sistem kerjanya, G20 memiliki tuan rumah atau yang disebut presidensi dan ditetapkan secara konsensus pada KTT berdasarkan sistem rotasi kawasan.
Hingga pada tahun 2022, Indonesia terpilih sebagai tuan rumah KTT Tahunan G20. Presidensi G20 akan berdampak langsung bagi perekonomian melalui peningkatan penerimaan devisa negara. Lebih dari 20 ribu delegasi internasional akan hadir di pertemuan yang diselenggarakan di berbagai daerah di Indonesia.
Presidensi Turki, Argentina, China, dan Jepang sebelumnya menunjukkan adanya dampak positif terhadap pendapatan dalam negeri. KTT G20 diperkirakan menghasilkan pemasukan lebih dari Rp1,4 triliun kepada tuan rumah.