Sentimen
Positif (98%)
6 Nov 2022 : 20.23
Informasi Tambahan

Agama: Hindu

Kab/Kota: Denpasar

Pemkot Denpasar peringati Tumpek Landep dengan ritual Jana Kerthi

7 Nov 2022 : 03.23 Views 3

Elshinta.com Elshinta.com Jenis Media: Nasional

Pemkot Denpasar peringati Tumpek Landep dengan ritual Jana Kerthi

Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara beserta para pihak terkait saat melaksanakan persembahyangan upacara Jana Kerthi di Pura Dalem Sakenan, Denpasar, Sabtu (5/11/2022). ANTARA/HO-Pemkot Denpasar.

Elshinta.com - Pemerintah Kota Denpasar menggelar ritual Jana Kerthi atau Atma Kerthi dalam memperingati Hari Tumpek Landep dan sekaligus menindaklanjuti Instruksi Gubernur Bali, yang dipusatkan di Pura Dalem Sakenan, Kelurahan Serangan.

Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara di Denpasar, Sabtu, mengatakan, pihaknya menggelar upacara Jana Kerthi juga tindak lanjut Instruksi Gubernur Bali Nomor 12 Tahun 2022 tentang Perayaan Rahina Tumpek Landep dengan Upacara Jana Kerthi/Atma Kerthi.

"Tumpek Landep merupakan hari suci yang dilaksanakan umat Hindu sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa (Tuhan) yang dalam manifestasinya telah memberikan ketajaman pikiran kepada manusia," ujarnya.

Ketajaman itu, lanjut Jaya Negara, layaknya senjata yang terbentuk lancip/runcing seperti keris, tombak dan pedang.

"Jana Kerthi/Atma Kerthi sebagai salah satu nilai adiluhung Sad Kerthi. Hal ini dilaksanakan untuk menyucikan dan memuliakan manusia. Dengan demikian, perlu diperingati dan dirayakan seluruh masyarakat Bali pada Tumpek Landep," katanya.

Selain itu, pada kesempatan yang sama juga turut dilaksanakan ritual Matur Piuning Karya Pemahayu Jagat sebagai wujud bakti umat yang akan dilaksanakan Pemkot Denpasar pada 30 November mendatang.

Pihaknya menambahkan, melalui peringatan Hari Tumpek Landep dengan Upacara Jana Kerthi/Atma Kerthi serta Karya Pemahayu Jagat yang akan datang diharapkan mampu menyeimbangkan alam semesta beserta isinya. Selain itu untuk memberikan kekuatan agar manusia senantiasa "mulat sarira" atau introspeksi diri.

"Peringatan ini merupakan wujud syukur dan terima kasih atas anugerah Ida Sang Hyang Widi Wasa/Tuhan yang telah memberikan ketajaman pikiran dalam melaksanakan kewajiban atau dharma," kata Jaya Negara.

Sedangkan Karya Pemahayu Jagat dilaksanakan sebagai ungkapan syukur dan sebagai upaya menjaga keseimbangan alam semesta berlandaskan Tri Hita Karana.

Rangkaian upacara diawali dengan sesolahan wewalen Tari Rejang Dewa yang diiringi tetangguran serta kidung.
Rangkaian upacara diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipimpin Ida Pedanda Putra Telaga dari Griya Telaga Gulingan, Sanur.

Dalam kesempatan itu juga dihadiri Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede serta Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana bersama seluruh OPD di lingkungan Pemkot Denpasar.

Tampak hadir pula Panglingsir Puri Kesiman, AA Ngurah Gede Kusuma Wardhana serta Prajuru Desa Adat Serangan.

Sentimen: positif (98.4%)