Sentimen
Positif (65%)
6 Nov 2022 : 12.55
Informasi Tambahan

Hewan: Ayam

Fakta Mengejutkan! Sri Mulyani Ungkap Orang Miskin RI Lebih Pilih Beli Rokok Dibanding Tahu Tempe : Okezone Economy

6 Nov 2022 : 12.55 Views 2

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Ekonomi

Fakta Mengejutkan! Sri Mulyani Ungkap Orang Miskin RI Lebih Pilih Beli Rokok Dibanding Tahu Tempe : Okezone Economy

JAKARTA - Pemerintah langsung memutuskan bahwa cukai rokok naik 10% hingga 2024. Keputusan tersebut dibuat supaya konsumsi rokok menurun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, konsumsi rokok menjadi konsumsi rumah tangga terbesar kedua setelah beras. Bahkan, konsumsi tersebut melebihi konsumsi protein seperti telur dan ayam.

Baca Juga: Cukai Dinaikkan, Konsumsi Rokok pada Kelompok Masyarakat Miskin Ditargetkan Turun

“Yang kedua mengingat bahwa konsumsi rokok merupakan konsumsi kedua terbesar dari rumah tangga miskin yaitu mencapai 12,21% untuk masyarakat miskin perkotaan dan 11,63% untuk masyarakat pedesaan. Ini adalah kedua tertinggi setelah beras, bahkan melebihi konsumsi protein seperti telur dan ayam, serta tahu, tempe yang merupakan makanan-makanan yang dibutuhkan oleh masyarakat,” kata Sri Mulyani, Minggu (6/11/2022).

Oleh karena itu, pemerintah memutuskan untuk menaikkan tarif cukai guna mengendalikan baik konsumsi maupun produksi rokok. Menkeu berharap kenaikan cukai rokok dapat berpengaruh terhadap menurunnya keterjangkauan rokok di masyarakat.

Baca Juga: Cukai Rokok Naik Jadi 10%, Ini 4 Aspek Pertimbangannya

“Pada tahun-tahun sebelumnya, di mana kita menaikkan cukai rokok yang menyebabkan harga rokok meningkat, sehingga affordability atau keterjangkauan terhadap rokok juga akan makin menurun. Dengan demikian diharapkan konsumsinya akan menurun,” ucapnya.

Selain itu, instrumen cukai ini juga disusun dengan mempertimbangkan sejumlah aspek mulai dari tenaga kerja pertanian hingga industri rokok.

Di samping itu, pemerintah juga memperhatikan target penurunan prevalensi perokok anak usia 10-18 tahun menjadi 8,7 persen yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024.

Sentimen: positif (65.3%)