WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bingung akhir pekan mau ke mana? Museum Kebangkitan Nasional bisa menjadi salah satu destinasi menghabiskan waktu libur.

Berlokasi di Jalan Abdul Rachman Saleh Nomor 25, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Museum Kebangkitan Nasional menyuguhkan hampir 2.000 koleksi.

"Koleksi di sini itu terdiri dari alat-alat peraga, patung, gambar, dan sebagainya," ujar Kurator Koleksi Museum Kebangkitan Nasional, Swa saat diwawancara oleh Warta Kota, pada Sabtu (5/11/2022).

Sumber adanya koleksi di Museum Kebangkitan Nasional pun beragam. Ada yang memang diproduksi secara internal, hibah, bahkan dari pematung profesional.

"Contohnya kalau alat-alat peraga ini kan bagian dari tata koleksi kami yang di bidang kedokteran. Jadi ini hibah dari institusi-institusi kedokteran untuk memberikan wawasan kepada pengunjung kami," pungkas Swa.

Kemudian untuk patung sendiri, kami membuat patung-patung di sini sebagai peraga serta visual supaya ada vibes, atau agar lebih mudah membayangkan tokoh-tokoh pada masa lampau.

Baca juga: Museum Kebangkitan Nasional, Kisah Budi Utomo oleh Siswa Kedokteran Bumiputera atau STOVIA

Lebih lanjut, Swa pun menceritakan sejarah adanya Museum Kebangkitan Nasional.

Swa menjelaskan gedung yang saat ini menjadi museum itu telah berdiri sejak 1899.

"Kemudian, diresmikan menjadi sekolah kedokteran Bumiputera atau STOVIA pada tahun 1902 hingga 1926," ujar Swa saat ditemui secara ekslusif oleh Warta Kota, pada Sabtu (5/11/2022).

Swa membeberkan alasan geqdung tersebut dijadikan sebagai Museum Kebangkitan Nasional, karena peristiwa pada 20 Mei 1908 terjadi di bangunan itu.

Baca juga: Museum Kebangkitan Nasional Gelar Workshop Melukis dengan Media Batu Kali, Ini Keunikannya

"Tepat di ruangan ini. Jadi di ruangan inilah para pelajar STOVIA mereka mendeklarasikan berdirinya organisasi Budi Utomo," ucap Swa.

Lebih lanjut Swa menjelaskan, Budi Utomo merupakan organisasi modern pertama yang dibuat oleh Bumiputera, dan menjadi cikal bakal adanya peristiwa Sumpah Pemuda.

Pendirian organisasi Budi Utomo itulah yang diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional setiap 20 Mei.

Kemudian, Swa mengatakan hal itu yang membuat gedungnya dijadikan sebagai Museum Kebangkitan Nasional.