Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: pengangguran
Kabar Bahagia, Harga Kripto Diramal Makin Membaik
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto masih bersinar terang. Optimisme akan melandainya inflasi Amerika Serikat (AS) serta harapan adanya pelonggaran suku bunga di AS ikut menopang pergerakan pasar kripto.
Melansir data dari Coin Market Cap pada pukul 12:18 WIB, Bitcoin menguat 5,16% dalam sehari ke posisi US$ 21.377,80/koin atau setara dengan Rp 336.379.683/koin.
Asumsi kurs yang digunakan adalah posisi rupiah pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu di mana US$1 Rp 15.735/US$). Kinerja positif juga ditorehkan Ethereum yang harganya menanjak 6,14% sehari ke posisi US$ 1.645,47/koin atau Rp 25.891.475/koin.
BNB juga mencatatkan penguatan 4,61% dalam sehari ke posisi US$ 356,43 per koin atau Rp 5.608.426/koin.
Sementara itu. XRP melonjak 8,75%, Dogecoin melesat 12,07%, Cardano meningkat 5,39%, dan Polygon menguat 5,53%. Dari 10 pemilik market cap terbesar di pasar Kripto semua menguat di atas 5% sehari pada hari ini, kecuali BNB.
Membaiknya pasar kripto ditopang oleh meningkatnya ekspektasi pelonggaran suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).
Pelaku pasar kripto juga melihat jika inflasi AS sudah mencapai puncaknya sehingga harapan pelonggaran makin meningkat.
AS akan mengumumkan data inflasi Oktober pada Kamis mendatang. Inflasi tahunan AS terus melandai dari 9,1% pada Juni menjadi 8,5% pada Juli kemudian menyentuh 8,3% pada Agustus dan 8,2% pada September.
Meningkatnya angka pengangguran AS juga menjadi "kabar baik" bagi pasar kripto. Berdasarkan laporan data tenaga kerja AS, Jumat (4/11/2022), tingkat pengangguran di AS meningkat menjadi 3,7% pada Oktober 2022. Level tersebut menyamai angka Agustus (3,7%) dan menjadi yang tertinggi sejak Februari 2022 (3,8%).
Angka pengangguran Oktober juga di atas ekspektasi pasar yang hanya memperkirakan 3,6%. Sebagai catatan, tingkat pengangguran AS pada September melandai ke 3,5%.
Jumlah lapangan kerja baru juga menurun drastis. Pada Oktober 2022, penambahan jumlah tenaga kerja hanya mencapai 261.000. Jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan yang tercatat pada September yakni 315.000.
Penambahan tenaga kerja pada Oktober juga menjadi yang terendah sejak Desember 2020 atau dalam 22 bulan terakhir.
Ian Shepherdson, ekonom Pantheon Macroeconomics, mengatakan meningkatnya pengangguran di AS akan menjadi pertimbangan The Fed dalam menaikkan suku bunga ke depan.
"Data tenaga kerja memang belum menurun ke level yang mengkhawatirkan. Namun, jika tren ini berlanjut maka ini menjadi alasan pelaku pasar untuk menekan The Fed untuk memikirkan kembali mengenai kebijakan ketat mereka," tutur Shepherdson, dikutip dari CNN International.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[-]
-
'Kiamat' Kripto Nyata! Harga Bitcoin-Ethereum di Ujung Tanduk(mae/luc)
Sentimen: netral (40%)