Sentimen
Negatif (93%)
5 Nov 2022 : 13.30
Partai Terkait

Dampak Larangan Obat Sirup, Kemenkes: Pasien Gagal Ginjal Akut di Indonesia Menurun : Okezone health

5 Nov 2022 : 20.30 Views 2

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Nasional

Dampak Larangan Obat Sirup, Kemenkes: Pasien Gagal Ginjal Akut di Indonesia Menurun : Okezone health

LARANGAN penggunan obat sirup di Indonesia, berimbas pada jumlah pasien gagal ginjal akut (GGA) misterius. Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril mengatakan penurunan kasus tidak hanya berdampak pada kasus harian, tapi juga terjadi pada kasus dirawat dan kematian.

Bahkan ada daerah seluruh kasusnya telah sembuh. Pada akhirnya angka terus menurun sampai di bawah 5 kasus.

"Pada akhir Agustus kan naik, setelah kita lakukan pengumuman dengan melarang penggunaan obat sirup atau cair, maka penambahan kasus baru maupun angka kematian menurun dengan drastis. Kalau kemarin kenaikan kasus bisa mencapai 75 sampai 100 pasien, tapi setelah tanggal 18 (Oktober) hanya 4-5 kasus, dan akhirnya sampai saat ini di bawah 5 kasus,” kata Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril dalam Sehat Negeriku Kemenkes, dikutip Sabtu (5/11/2022)

Obat Gagal Ginjal Akut

Bukan hanya itu, tren penurunan kasus dan kematian ternyata dipengaruhi kehadiran oleh antidote Fomepizole. Penawar yang diberikan kepada para pasien GGA, sebagian besar pasien mengalami perbaikan secara signifikan.

Antidote Fomepizole yang datang ke Indonesia merupakan 87% hasil donasi dari berbagai negara. Hingga saat ini, ada sekitar 246 vial Fomepizole dari Jepang, Singapura dan Australia.

"Kami sampaikan bahwa sekitar 87% Fomepizole injeksi adalah hibah gratis dan tidak ada komersialiasi, ini semata-mata untuk menyelamatkan anak-anak Indonesia dari GGA,” jelas dr Syahril

Sementara untuk penyebab dari gagal ginjal akut pada anak di Indonesia, kemungkinan besar akibat obat sirup. Alasannya juga terbukti dari hasil penelusuran dilakukan Kementerian Kesehatan, ditemukan obat, setelah pemeriksaan mengandung bahan berbahaya (cemaran etilen glikol).

"Kenapa kita lihat demikian? Karena begitu obat itu diberhentikan itu turunnya lebih dari 95 persen yg masuk ke rumah sakit. Dan obat-obat kita cari di rumah- rumah yang sakit memang, setelah kita periksa memang ada unsur kimia yang berbahaya," ungkap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Gelora Bung Karno, Minggu (30/10/2022)

(hel)

Sentimen: negatif (93.8%)