Sentimen
Negatif (98%)
5 Nov 2022 : 12.39

Turun 68,24%, Hermina HEAL Kantongi Laba Rp245,52 Miliar : Okezone Economy

5 Nov 2022 : 12.39 Views 3

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Ekonomi

Turun 68,24%, Hermina HEAL Kantongi Laba Rp245,52 Miliar : Okezone Economy

JAKARTA - Laba PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) mengalami penurunan hingga kuartal III 2022. Emiten pengelola RS Hermina ini mengantongi laba Rp245,52 miliar, turun 68,24% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp773,14 miliar.

Mengutip laporan keuangan HEAL, Sabtu (5/11/2022), pendapatan perseroan pun turun 22,38% menjadi Rp3,59 triliun, dari sebelumnya Rp4,62 triliun. Berdasarkan segmennya, pendapatan rumah sakit tercatat sebesar Rp3,56 triliun, dan segmen non rumah sakit tercatat sebesar Rp26,57 miliar.

Secara rinci, pendapatan segmen rumah sakit terdiri atas pendapatan rawat inap sebesar Rp2,16 triliun, turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,34 triliun, dan rawat jalan sebesar Rp1,39 triliun atau naik dari sebelumnya Rp1,25 triliun.

Begitu pun segmen non rumah sakit, terdiri atas aset KSO sebesar Rp21,96 miliar, dan pendapatan manajemen sebesar Rp4,61 miliar.

Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan naik 4,51% menjadi Rp2,30 triliun, dari sebelumnya Rp2,20 triliun. Kemudian, beban penjualan tercatat sebesar Rp13,67 miliar serta beban umum dan administrasi sebesar Rp884,99 miliar.

Total nilai aset HEAL per September 2022 turun tipis sebesar 0,58% menjadi Rp7,54 triliun, dari posisi akhir Desember 2021 yang sebesar Rp7,58 triliun. Adapun, liabilitas perseroan sebesar Rp2,97 triliun dan ekuitas sebesar Rp4,56 triliun.

Ke depannya, perseroan akan tetap mempertahankan keunggulan pada segmen ibu dan anak, mengingat demografis dari pasar Indonesia yang masih sangat muda. Selain itu, HEAL juga terus belajar dan mengembangkan kapabilitas untuk melayani jenis perawatan yang lebih kompleks dari segi peta kontribusi cabang-cabang, karena lokasi rumah sakit milik perseroan tidak hanya berada di Pulau Jawa, tetapi berada di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Sentimen: negatif (98.1%)