Sentimen
Positif (93%)
5 Nov 2022 : 12.28
Informasi Tambahan

Kasus: kebakaran

Gubernur Sumbar minta `landmark` Lembah Harau perhatikan orisinalitas

5 Nov 2022 : 19.28 Views 2

Elshinta.com Elshinta.com Jenis Media: Nasional

Gubernur Sumbar minta `landmark` Lembah Harau perhatikan orisinalitas

Tangkapan layar rencana pembangunan `landmark` Lembah Harau Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar. (ANTARA/Miko Elfisha)

Elshinta.com - Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi meminta pembangunan "landmark" di objek wisata Lembah Harau Kabupaten Limapuluh Kota oleh BKSDA setempat mengedepankan orisinalitas karena kawasan itu masuk taman geologi.

"Rencana yang bertujuan untuk memperindah Lembah Harau tentu tentu kita apresiasi. Namun karena kawasan ini masuk geopark (taman geologi), ada hal-hal yang perlu diperhatikan salah satunya menjaga keaslian atau orisinalitasnya," katanya di Padang, Jumat (4/11).

Ia menyebut akan mempelajari rencana yang akan dilaksanakan oleh BKSDA Sumbar tersebut dan mengomunikasikan dengan pihak terkait.

"Perlu dikaji karena yang penting sekali adalah menjaga keorisinilannya. Jangan sampai ada yang rusak," katanya.

Rencana pembangunan "landmark" kawasan wisata Lembah Harau oleh BKSDA menuai polemik karena dinilai akan merusak orisinalitas tebing yang menjadi daya tarik tempat itu. "Landmark" yang akan dibuat itu menempel di sisi tebing dengan tinggi huruf empat meter (dua tulisan) dan panjang lebih dari 45 meter.

Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono mengatakan wacana pembangunan "landmark" itu sudah diperhitungkan secara matang dan sudah mengantongi izin dari niniak mamak hingga wali nagari kawasan tersebut.

Pihaknya sudah melakukan pemilihan posisi di ruang kosong sehingga tidak ada penebangan pohon.

Tempat itu, katanya, bukan jalur perlintasan satwa sehingga relatif aman dan tidak akan menimbulkan kebakaran, sedangkan kontur tanah cukup kuat sehingga tidak berisiko tanah longsor.

Selain itu, kata dia, tidak mengganggu air terjun, sedangkan bahan baku yang digunakan juga aman.

"Tidak diberikan pencahayaan, jadi tidak akan mengganggu aktivitas satwa malam," katanya.

Pihaknya tidak akan melanjutkan pembangunan tersebut jika tidak mendapatkan persetujuan dari masyarakat setempat.

"Persetujuannya sudah lengkap, jika tidak ada persetujuan kami pun tidak mau membuatnya," katanya.

Ardi menyebut pengelolaan kawasan Lembah Harau merupakan wewenang dari BKSDA Sumbar dengan tujuan pembangunan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Proses pembuatan "landmark" sudah mencapai tahap perancangan dan perhitungan dengan hasilnya telah siap sebelum tahun baru mendatang.

Sentimen: positif (93.8%)