JAKARTA - Petani meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) gula. Mendengar permintaan ini, Jokowi dipastikan segera memanggil menteri-menteri terkait setelah mendengar keluhan petani tebu, di Mojokerto, Jawa Timur, kemarin.
“Apakah pak, harga dasarnya (gula) ini bisa ditingkatkan? Karena bensinnya naik, barangkali pak Presiden. Sekarang itu harganya (gula) 11.500, nggih (iya) pak nyuwun duko (meminta bantuan) pak Presiden,” kata salah satu petani wilayah kerja Pabrik Gula Gempolkrep Mojokerto, Mardianto kepada Jokowi melalui Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (5/11/2022).
“Kita akan rapat dengan Menteri,” tegas Jokowi merespon hal itu.
Pada kesempatan itu, Mardianto mengharapkan agar petani tebu agar lebih sejahtera. Mengingat, masa tanam tebu yang lama dibandingkan dengan jenis tanaman lain. Dia mengatakan tebu hanya bisa panen satu kali dalam setahun.
“Niki (ini) kalau dihitung supaya petani lebih jaya lagi. Panennya kan satu tahun sekali, kalau satu tahun sekali nggak optimal, uangnya sedikit. Tapi nanti kalau disetujui bapak, mudah-mudahan gulanya bisa ditingkatkan bersamaan dengan sparepart dan lain-lain,” kata Mardianto.
“Setahun panen berapa kali? Gantian sama padi, sama kedelai?” tanya Jokowi.
“Umurnya satu tahun, terus tebu. Makanya alhamdulillah ini sarananya sudah dipenuhi, kemudian pupuknya sudah. Walaupun pupuknya agak mahal pak Presiden,” ungkap Mardianto.