Sentimen
Negatif (88%)
5 Nov 2022 : 01.05

Mahfud Tanggapi Diagram Dugaan Pemerasaan Oleh Oknum Polri Terkait Kasus Pembelian Jam Mewah

5 Nov 2022 : 08.05 Views 3

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Regional

Mahfud Tanggapi Diagram Dugaan Pemerasaan Oleh Oknum Polri Terkait Kasus Pembelian Jam Mewah

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pengusaha bernama Tony Sutrisno melaporkan dugaan tindak penipuan ke aparat penegak hukum. Hal itu dilakukan usai Tony membeli dua buah jam mewah Richard Mille senilai Rp77 miliar.

Namun, bukannya dibantu dalam pengusutan kasus terkait, Tony mengaku terkena peras oleh seorang oknum petinggi di kepolisian dengan angka mencapai Rp4 miliar. Hal itu sempat viral dengan kemunculan sebuah diagram yang menggambarkan dugaan keterlibatan oknum terkait di dalam kasus dugaan pemerasan itu.

Menanggapi hal itu, Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan bila benar adanya diagram tersebut, biarkan menjadi tugas Polri untuk mengurusnya. Hal itu dikatakan Mahfud usai acara diskusi ilmiah bertajuk 'Pemikiran Geopolitik Bung Karno dalam Suara Kebangsaan' di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (4/11/2022).

"Itu biar diurus oleh polisi," kata Mahfud singkat, Jumat (4/11/2022).

Sebelum Mahfud, Anggota Komisi III DPR Santoso juga telah merespons hal senada. Bahkan dia mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut tuntas dugaan keterlibatan jajarannya dalam kasus yang menimpa Tony Sutrisno. Menurut Santoso, seharusnya informasi apapun dari masyarakat harus direspons dan ditindaklanjuti oleh Kapolri dan jajarannya.

"Polri dalam bekerja tidak boleh berdasarkan asumsi maka untuk membuktikan apakah itu fakta atau hoax, maka Polri harus segera mengecek info tersebut," ujar Santoso kepada wartawan, Senin 31 Oktober 2022.

Sejumlah stasiun TV swasta masih 'bandel' melakukan siaran analog setelah pemerintah memberlakukan ASO atau aturan dimulainya siaran digital. Menko Polhukam Mahfud MD beri peringatan agar mereka segera matikan siaran analognya.

Sentimen: negatif (88.6%)