Alert, Saham Emiten Rokok Berguguran! Siap-Siap Serok?
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan tarif cukai membuat saham-saham emiten rokok berguguran.
Mengutip data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (4/11/2022) hingga pukul 09:15 WIB, mayoritas harga saham emiten rokok rontok.
Saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) tercatat merosot 425 poin (1,83%) ke level Rp 22.850 per saham. Sementara saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) melemah 20 poin (2,05%) ke posisi Rp 955 per saham. Sedangkan saham PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) anjlok 10 poin (1,23%) ke angka Rp 800 per saham.
Seperti diketahui, pemerintah akhirnya memutuskan untuk menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) untuk rokok sebesar 10 persen pada tahun 2023 dan 2024.
Keputusan ini berlaku pada golongan sigaret kretek mesin (SKM), sigaret putih mesin (SPM), dan sigaret kretek pangan (SKP) dengan tarif berbeda sesuai dengan golongannya.
"Rata-rata 10 persen, nanti akan ditunjukkan dengan SKM I dan II yang nanti rata-rata meningkat antara 11,5 hingga 11,75 (persen), SPM I dan SPM II naik di 12 hingga 11 persen, sedangkan SKP I, II, dan III naik 5 persen," ujar Sri Mulyani.
Kenaikan tarif tidak hanya berlaku pada CHT, tetapi juga rokok elektrik dan produk hasil pengolahan hasil tembakau lainnya (HPTL). Kenaikannya berkisar 15 persen untuk rokok elektrik dan 6 persen untuk HPTL.
"Ini berlaku, setiap tahun naik 15 persen, selama 5 tahun ke depan," lanjutnya.
[-]
-
Dari Daftar 5 Emiten Rokok Ini, Siapa Paling Cuan?(ayh/ayh)
Sentimen: netral (64%)