Sentimen
Negatif (78%)
4 Nov 2022 : 20.52
Informasi Tambahan

Event: Olimpiade

Kab/Kota: Beijing, New York

Partai Terkait

AMI Dukung Pameran Museum DPR RI

5 Nov 2022 : 03.52 Views 3

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Regional

AMI Dukung Pameran Museum DPR RI

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI yang juga Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI), Putu Supadma Rudana mendukung kegiatan pameran yang digelar Museum DPR RI. Pameran mengusung tema ‘Rumah Rakyat: Gedung-Gedung DPR RI dari Masa ke Masa’.

Menurut Putu, tantangan bagi setiap pengelola museum sangat berat di era sekarang ini, apalagi untuk menarik perhatian publik.

“Memang memerlukan kegiatan yang kreatif, inovatif, dan sesuai dengan jiwa zaman masyarakat sekarang. Hal itu merupakan tantangan bagi setiap pengelola museum agar setiap kegiatan museum yang berhubungan dengan publik, dapat diterima dengan antusiasme yang tinggi,” kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (4/11/2022).

Anggota Fraksi Demokrat DPR RI ini menyebut, salah satu tugas museum yakni untuk mengkomunikasikan koleksi beserta kekayaan kisah di dalamnya. Makanya, pengelola museum harus giat menggalinya secara lebih dalam lagi.

“Saya selaku Ketua Asosiasi Museum Indonesia, mendukung pameran ini karena sesuai langkah AMI yang bergerak bersama museum-museum yang berada di keanggotaan AMI, untuk mengakselerasi penyebaran gagasan serta implementasi nilai-nilai luhur kultural bangsa dalam kehidupan kemasyarakatan kita,” jelas dia.

Putu juga menyinggung sekilas pembangunan Gedung DPR/MPR RI yang dibangun masa Pemerintahan Presiden Soekarno (Bung Karno). Menurut dia, Bung Karno pertama kali mencetus ide pembuatan gedung yang kini menjadi tempat para wakil rakyat.

Awalnya, kata Putu, Gedung MPR/DPR RI dibangun untuk menyelenggarakan CONEFO (Conference of the New Emerging Forces). Saat itu, Conefo adalah wadah dari semua New Emerging Forces. Hal itu dimaksudkan sebagai suatu tandingan terhadap Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Kemudian, Putu mengatakan Soekarno mengeluarkan tantangan untuk membangun Gedung Conefo dengan beberapa syarat yang boleh disebut dahsyat. Tujuannya, Soekarno ingin membangun gedung Conefo lebih megah dari markas besar PBB di New York.

"Kedua, ia harus lebih bagus dari People Palace di Beijing. Ketiga, pembangunan ini harus selesai dalam waktu satu tahun karena Conefo akan diselenggarakan akhir tahun 1966. Kemudian, pembangunan dilanjutkan era Presiden Soeharto," ungkapnya.

 

Yuk intip 17 ribu beragam koleksi olahraga dan olimpiade di Museum 321 di Qatar. Museum ini juga jadi rumah bagi beberapa artefak dan memorabilia olahraga dari seluruh dunia.

Sentimen: negatif (78%)