Sentimen
Negatif (86%)
4 Nov 2022 : 23.51
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Manggarai

Empat kabupaten di NTT berstatus awas curah hujan tinggi

5 Nov 2022 : 06.51 Views 3

Elshinta.com Elshinta.com Jenis Media: Nasional

Empat kabupaten di NTT berstatus awas curah hujan tinggi

Ilustras - Bencana tanah longsor di wilayah Kabupaten Manggarai Timur, Pulau Flores, NTT. (ANTARA/HO-BPBD Kabupaten Manggarai Timur)

Elshinta.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan sebanyak empat kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) berstatus awas curah hujan tinggi pada Dasarian I November 2022.

"Empat kabupaten berstatus awas curah hujan tinggi yaitu Kabupaten Kupang, Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang BMKG Rahmattulloh Adji ketika dikonfirmasi di Kupang, Jumat.

Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan peringatan dini curah hujan tinggi di wilayah NTT.

Rahmattulloh menjelaskan berdasarkan peluang curah hujan dasarian Peluang Curah Hujan Dasarian I November 2022, keempat kabupaten tersebut berpeluang dilanda curah hujan tinggi atau lebih dari 300 mili meter dengan peluang antara 71-100 persen.

Ia menjelaskan, saat ini, zona musim di NTT berada dalam periode peralihan musim berdasarkan pemantauan awal musim hujan per 31 Oktober sehingga diperlukan kewaspadaan terkait ancaman curah hujan tinggi.

Curah hujan tinggi, kata di berpotensi menimbulkan berbagai dampak seperti rusaknya tanaman pertanian/perkebunan akibat banjir.

Selain itu meningkatnya potensi kejadian longsor pada daerah berlereng dan meningkatnya potensi kejadian banjir di kawasan pemukiman.

Rahmattulloh mengimbau warga di daerah berpotensi terdampak agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi dampak curah hujan tinggi.

Upaya mitigasi bencana perlu dilakukan seperti membersihkan saluran air untuk meminimalisir dampak banjir serta menyiapkan langkah evakuasi terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah berlereng.

"Masyarakat perlu terus meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman cuaca ekstrem agar resiko kerugian akibat bencana dapat diminimalisir," katanya.

Sentimen: negatif (86.5%)