Sentimen
Negatif (88%)
4 Nov 2022 : 13.52
Informasi Tambahan

Kab/Kota: New York

Yakin Indonesia Tidak Resesi, Moeldoko: Punya Banyak Uang, Silahkan Belanja

4 Nov 2022 : 20.52 Views 2

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Regional

Yakin Indonesia Tidak Resesi, Moeldoko: Punya Banyak Uang, Silahkan Belanja

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan perekonomian Indonesia mampu bertahan saat dunia terancam resesi. Menurut dia, ekonomi Indonesia tetap akan tumbuh, meski pertumbuhannya melambat.

Moeldoko menyampaikan ini untuk menepis anggapan berbagai pihak bahwa Indonesia akan mengalami resesi pada 2023. Dia pun menyarankan masyarakat untuk terus membelanjakan uang agar ekonomi terus bergerak.

"Masyarakat tidak perlu khawatir. Ekonomi tetap tumbuh meski trennya slowdown. Jadi yang punya banyak uang, silakan belanjakan uangnya, karena itu akan menjaga perekonomian kita terus bergerak," jelas Moeldoko dikutip dari siaran persnya, Jumat (4/11/2022).

Dia mengatakan peringatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tentang ancaman resesi global bukan untuk menakut-nakuti. Moeldoko menyebut peringatan itu agar Indonesia waspada terhadap kondisi pasar global.

"Di mana telah terjadi perlambatan ekonomi di negara maju, serta ancaman krisis energi, pangan, dan krisis keuanga global akibat naiknya tensi geopolitik," ujarnya.

Menurut dia, kondisi tersebut sudah berdampak ke Indonesia. Perlambatan pertumbuhan negara-negara maju menyebabkan permintaan terhadap barang ekspor berkurang. 

Akibatnya, nilai ekspor dan impor Indonesia turun. Hal ini juga bisa membuat nilai surplus perdagangan mengalami penurunan.

"Dampaknya terhadap perekonomian kita tentu saja ada, tapi tidak terlalu besar. Karena sejauh ini komponen utama PDB kita adalah konsumsi rumah tangga (dalam negeri). Kita harus tetap optimistis dan terus waspada," kata Moeldoko.

Dia menuturkan secara makro pemerintah dan otoritas moneter telah melakukan antisipasi melalui kebijakan, baik fiskal maupun moneter.

 

Bursa saham di New York terjun bebas bersamaan bursa di Asia, Eropa, Amerika Latin, dan wilayah-wilayah lain. Hal ini menguatkan kembali kekhawatiran terjadinya kembali resesi, setelah penguatan Wall Street selama 11 tahun dan di tengah perlambatan e...

Sentimen: negatif (88.3%)