Bank Investasi Morgan Stanley akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sejumlah karyawannya beberapa minggu mendatang. PHK ini dilakukan akibat tingginya inflasi dan lesunya kondisi ekonomi.

Mengutip dari Reuters, Jumat (4/11/2022), PHK di Morgan Stanley akan dilakukan pada beberapa karyawan dari tim pasar modal di kawasan Hong Kong dan daratan China. Sementara sisanya berasal dari tim lain yang berfokus pada bisnis China, baik dalam dan luar negeri.

Diperkirakan PHK di kawasan Asia Pasifik juga akan terjadi. Morgan Stanley juga akan melakukan PHK secara global di sekitar waktu yang sama. Meski demikian, belum ada keputusan terkait skala maupun waktu PHK.

-

-

Morgan Stanley yang memiliki 81.567 karyawan secara global masih belum berkomentar terkait kabar PHK tersebut. "Kami sedang melihat jumlah karyawan," ucap ketua dan CEO Morgan Stanley James Gourman bulan lalu, dikutip dari Reuters, Jumat (4/11/2022).

"Anda harus memperhitungkan tingkat pertumbuhan yang kami miliki dalam beberapa tahun terakhir dan kami telah belajar beberapa hal melalui Covid-19 tentang bagaimana kami dapat beroperasi lebih efisien," lanjutnya.

Rencana pengurangan jumlah karyawan Morgan Stanley di Asia datang ketika pembatasan ketat Covid-19 di China membebani ekonomi perusahaan tersebut. Hal tersebut berdampak pada pasar modal serta aktivitas merger dan akuisisi (M&A).

Nilai transaksi M&A yang melibatkan China anjlok 35% YoY menjadi US$ 266 miliar dalam sembilan bulan pertama tahun ini, ke level terendah sejak tahun 2013.

Bulan lalu, Morgan Stanley melaporkan adanya penurunan laba sebesar 30% di kuartal ketiga. Angka tersebut jauh dari perkiraan para analis karena perlambatan dalam pembuatan kesepakatan global merugikan bisnis bank investasinya.