Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Semarang, Demak
Dulu Bikin Radio, TV, dan Mesin Cuci, Polytron Kok Nekat Ikut Produksi Motor Listrik?
Detik.com Jenis Media: Otomotif
Polytron ikut terjun ke dunia motor listrik Indonesia. Pabrikan yang dikenal memproduksi beragam alat elektronik ini berani memproduksi motor listrik karena yakin dengan pengalamannya.
Commercial Director Polytron, Tekno Wibowo mengatakan bikin motor listrik lebih mudah dari produksi motor internal combustion engine (ICE). Selain itu, Tekno meyakini motor listrik adalah kendaraan masa depan yang bakal dipakai orang banyak.
"Pertama bisnisnya kan seksi, ke depan future-nya akan ada di motor listrik kan. Bensin beberapa tahun lagi mungkin semakin susah, bahan bakar fosilnya sudah tidak ada," kata Tekno saat ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2022).
Produsen elektronik kenamaan asal Indonesia Polytron kini merambah ke pasar otomotif. Polytron merilis motor listrik terbaru Fox-R. Foto: Andhika Prasetia/detikcom"Kemudian kita punya akumulasi pengetahuan bikin TV, bikin audio itu kan bisa kita pakai semua di sini (motor listrik) karena ini kelistrikan motor mirip (dengan perangkat elektronik). Kalau dulu motor yang biasa kita tidak berani masuk karena kita tidak punya kemampuan seperti bikin mesinnya, kalau motor listrik ini kita yakin kita bisa," sambung dia.
Tekno melanjutkan tingkat kandungan lokal dalam negeri (TKDN) produksi motor listrik Polytron sudah di atas 40 persen. Selain itu Polytron juga memproduksi motor listriknya berlokasi di Sayung, Demak, dan Semarang, Jawa Tengah.
Produsen elektronik kenamaan asal Indonesia Polytron kini merambah ke pasar otomotif. Polytron merilis motor listrik terbaru Fox-R. Foto: Andhika Prasetia/detikcomPolytron sudah menjual motor listrik Evo di akhir tahun 2021, lalu meluncurkan Fox-R di Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022. Selanjutnya Polytron menyiapkan motor listrik T-Rex dengan mid hub drive.
Meski begitu dia mengamini pasar motor listrik di Indonesia masih kecil, tapi potensinya besar. Sebab pasar sepeda motor di Tanah Air bisa tembus angka 5 juta unit per tahun.
"Kita sejak tahun lalu, bulan Desember (jualan motor listrik) yang Evo, penjualan lumayan lah ratusan (unit), masih kecil karena waktu itu kita masih studi market-nya," kata Tekno.
Tekno menjelaskan skema pembelian dengan sewa baterai dirasa lebih menguntungkan dari segi harga jual ke konsumen. Sebab menurutnya harga baterai masih terlampai tinggi.
"Kita pikir ini sebagai solusi yang terbaik, keuntungan pertama harga motor listrik yang kita jual jadi lebih terjangkau, misalnya Evo itu harga otr Rp 28 juta, kalau ini Rp 16,5 juta let's say nanti kalau ada tambahan biaya BBN atau sebagainya paling nambah RP 1,5 juta, kan jadi Rp 18 juta udah ada selisih Rp 10 juta jadi konsumen belinya lebih murah kan," ujar Tekno.
Produsen elektronik kenamaan asal Indonesia Polytron kini merambah ke pasar otomotif. Polytron merilis motor listrik terbaru Fox-R. Foto: Andhika Prasetia/detikcom"Kedua konsumen tidak perlu khawatir kalau baterai rusak, cacat, dan sebagainya karena garansi dari pabrik hanya setahun kalau lewat setahun bagaimana? Beli lagi, keluar duit lagi puluhan juta," sambung dia.
"Kalau tidak pakai sistem sewa baterai harga motor dengan baterainya itu bisa sampai RP 35 jutaan, itu memang tantangannya," jelas Tekno.
Simak Video "Polytron Pamer 2 Motor Listrik Baru di IMOS, Begini Tampangnya!"
[-]
(riar/din)
Sentimen: positif (93.9%)