Sentimen
Negatif (72%)
4 Nov 2022 : 01.17
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Denpasar

Kebaya Merah Trending di Twitter Terkait Video Asusila, Polda Bali Selidiki Sosok Pemeran Perempuan

4 Nov 2022 : 08.17 Views 2

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Kebaya Merah Trending di Twitter Terkait Video Asusila, Polda Bali Selidiki Sosok Pemeran Perempuan

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR -  Polda Bali melakukan penyelidikan untuk mencari informasi terkait video mesum perempuan berkebaya merah yang diduga diperankan oleh seorang influencer.

Di jagat Twitter, Kamis (3/11/2022), kata kunci 'Kebaya Merah' menjadi trending setelah munculnya video diduga adegan asusila tersebut.

Sejumlah video berdurasi pendek pun sempat tersebar.

Dilansir dari Bangkapos, apabila digabungkan video mesum perempuan berkebaya merah itu mempunyai durasi 16 menit.

Pemeran video itu diduga diperankan seorang perempuan yang dicurigai merupakan influencer lokal di Provinsi Bali.

Baca juga: HEBOH Wanita Kebaya Merah Beradegan Tak Senonoh dengan Tamu Hotel, Link Video Full 16 Menit Diburu

Dikutip dari Tribun Sultra, pihak Polda Bali telah melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan data dan melakukan analisa wajah.

Nantinya, data tersebut akan dicocokkan untuk memverifikasi kecurigaan yang dialamatkan kepada diduga pemeran perempuan video asusila tersebut.

Dalam video tersebut, polisi juga bisa mengambil sejumlah data karena adanya percakapan yang terjadi dengan pemeran pria.

Selain terlihat cukup jelas, wanita berkebaya merah itu juga mengaku berusia 24 tahun.

Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Bali AKBP Nanang Prihasmoko mengatakan proses penyelidikan masih terus dilakukan.

"Masih dalam proses penyelidikan. Berbagai informasi, data, keterangan terus dikumpulkan," ujar Nanang Prihasmoko, Selasa (1/11/2022) lalu.

"Kami juga melakukan analisa pada video wanita kebaya merah yang viral tersebut," imbuhnya.

Sementara saat dihubungi oleh Tribun Bali, Kamis (3/12/2022), Nanang mengatakan pihaknya masih terus mencari pelaku.

Polda Bali juga melakukan patroli siber di media sosial untuk mempercepat proses penyelidikan.

Sentimen: negatif (72.7%)