Sentimen
Positif (91%)
3 Nov 2022 : 21.43
Informasi Tambahan

Hewan: Ayam

Kab/Kota: Bogor

Alasan Pemerintah Putuskan Tarif Cukai Rokok Naik 2 Tahun Berturut-turut

4 Nov 2022 : 04.43 Views 2

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi

Alasan Pemerintah Putuskan Tarif Cukai Rokok Naik 2 Tahun Berturut-turut

Liputan6.com, Jakarta Tarif cukai hasil tembakau alias rokok dinaikkan pemerintah sebesar 10 persen pada 2023 dan 2024. Kenaikan tarif cukai rokok ini berlaku pada golongan sigaret kretek mesin (SKM), sigaret putih mesin (SPM), dan sigaret kretek pangan (SKP) dengan besaran berbeda tergantung golongannya.

Namun, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, besaran tarif cukai rokok naik ini rata-rata sebesar 10 persen Ini dia ungkapkan  usai mengikuti rapat bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Kamis, (3/11/2022).

“Rata-rata 10 persen, nanti akan ditunjukkan dengan SKM I dan II yang nanti rata-rata meningkat antara 11,5 hingga 11,75 (persen), SPM I dan SPM II naik di 12 hingga 11 persen, sedangkan SKP I, II, dan III naik 5 persen,” ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengungkapkan dasar alasan pemerintah kembali menaikkan tarif cukai ini. Di mana, pemerintah menyusun instrumen cukai dengan mempertimbangkan sejumlah aspek mulai dari tenaga kerja pertanian hingga industri rokok.

Di samping itu, ikut memperhatikan target penurunan prevalensi perokok anak usia 10-18 tahun menjadi 8,7 persen yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024.

Pertimbangan selanjutnya, mengenai konsumsi rokok yang menjadi konsumsi rumah tangga terbesar kedua setelah beras. Bahkan, konsumsi tersebut melebihi konsumsi protein seperti telur dan ayam.

“Yang kedua mengingat bahwa konsumsi rokok merupakan konsumsi kedua terbesar dari rumah tangga miskin yaitu mencapai 12,21 persen untuk masyarakat miskin perkotaan dan 11,63 persen untuk masyarakat pedesaan. Ini adalah kedua tertinggi setelah beras, bahkan melebihi konsumsi protein seperti telur dan ayam, serta tahu, tempe yang merupakan makanan-makanan yang dibutuhkan oleh masyarakat,” kata Sri Mulyani.

 

 

Sentimen: positif (91.4%)