Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) Elvira Lianita mengungkapkan pihaknya mengapresiasi kebijakan kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) pada segmen sigaret kretek tangan (SKT) pada 2022. Kebijakan ini dinilai mendukung segmen yang menyerap banyak tenaga kerja.

Elvira mengatakan, segmen SKT mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan sejak mengalami tren penurunan pada 2007. Tercatat SKT mencapai pangsa pasar sebesar 21% pada 2021.

"Kami tentu sangat mengapresiasi kebijakan pemerintah terhadap segmen SKT, khususnya dua tahun terakhir, di mana hal ini berkontribusi pada pemulihan segmen padat karya," kata dia dalam 2022 Paparan Publik HMSP, Selasa (1/11/2022).

-

-

Menurutnya, SKT merupakan segmen padat karya yang memberikan dampak langsung terhadap penyerapan tenaga kerja, serta menggunakan tembakau dan cengkeh dua kali lipat lebih banyak dibandingkan rokok buatan mesin. Secara total, segmen SKT telah menyerap 70% tenaga kerja di seluruh industri rokok.

 

"Besar harapan kami agar arah kebijakan dari pemerintah untuk segmen linting tangan terus diterapkan agar kebijakan ini juga tetap dijadikan acuan untuk kebijakan cukai tahun depan demi keberlangsungan tenaga kerja di industri hasil tembakau nasional secara keseluruhan," tegas Elvira.

Seperti diketahui saat ini pemerintah masih menggodok tarif kenaikan CHT alias cukai rokok untuk tahun depan. Kebijakan ini biasanya diumumkan pada November tahun berjalan.

Dalam menentukan arah kebijakan tarif CHT, pemerintah tetap mempertimbangkan empat aspek. Mulai dari aspek kesehatan melalui pengendalian konsumsi, aspek optimalisasi penerimaan CHT, aspek keberlangsungan industri terkait, dan aspek peredaran rokok ilegal.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis menyebut dalam beberapa tahun terakhir, segmen SKT mendapatkan tekanan. Meski begitu, saat ini segmen SKT telah menunjukkan adanya stabilitas, bahkan pertumbuhan.

Vassilis juga menegaskan segmen ini memberikan dampak langsung lebih besar terhadap penyerapan tenaga kerja tembakau dan cengkeh dibandingkan dengan segmen pembuatan melalui mesin. Sehingga kebijakan cukai akan berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor ini.

"Sampoerna memberikan dampak yang lebih luas kepada ekosistem, terus berinvestasi, dan terus menyerap tenaga kerja di segmen ini. Dengan pasar yang stabil, portofolio SKT Sampoerna sudah tumbuh 7,9% year-to-date. Produk Dji Sam Soe telah tumbuh sekitar 10% dan kami menjaga investasi kami. Kebijakan cukai akan berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor ini," pungkas Vassilis.

 

[-]

-

Produksi Rokok Anjlok 17,5%, Gara-gara Makin Mahal?
(rah/rah)