Sentimen
Negatif (66%)
3 Nov 2022 : 08.41
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Malang, Kepanjen

Tangani konseling korban Tragedi Kanjuruhan, Trauma Center UMM diapresiasi 

3 Nov 2022 : 15.41 Views 3

Elshinta.com Elshinta.com Jenis Media: Nasional

Tangani konseling korban Tragedi Kanjuruhan, Trauma Center UMM diapresiasi 

Sumber foto: El Aris/elshinta.com.

Elshinta.com - Keberadaan Trauma Center milik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang ikut berperan aktif menangani konseling korban Tragedi Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Jawa Timur yang mulai bekerja sebulan sejak Tragedi Kanjuruhan mendapat dukungan dari berbagai pihak. Apalagi konseling  korban anak-anak, baik yang terdampak langsung ataupun yang menjadi saksi dalam Tragedi Kanjuruhan.

Oleh sebab itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) yang diwakili oleh Asisten Deputi Perlindungan Anak Kondisi Khusus Elvi Hendrani memantau langsung. Salah satunya dengan datang ke Posko Pelayanan Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada akhir Oktober 2022. 

Elvi mengatakan tujuan kedatangannya bersama tim yaitu untuk memastikan bahwa anak-korban Tragedi Kanjuruhan mendapatkan perlindungan penuh, termasuk layanan-layanan yang seharusnya mereka dapatkan. Selain itu, Elvi juga banyak bertanya kepada tim relawan UMM bagaimana tantangan di lapangan serta proses pendataaan para korban yang terdampak. 

Ia menilai koordinasi yang dibangun sangat baik. Pun dengan jumlah relawan yang banyak, terutama di bidang psikologi. Menurutnya, tim relawan tanggap dan sigap ketika ada korban yang ingin meminta bantuan. 

“Meski begitu ada pekerjaan rumah yang bisa dilakukan yakni penanganan korban di luar Kabupaten Malang. Ada banyak korban yang berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Timur,” ujar Elvi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, El Aris, Selasa (1/11).

Tidak hanya datang memantau, Elvi mengeaskan bahwa pihak PPPA akan membantu di aspek anggaran, baik untuk kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang. Misalnya pelaksanaan community building di sekolah-sekolah. 

Ia berharap semua anak-anak yang terdampak dapat terdampingi dengan baik, utamanya dari segi psikologis. “Saya khawatir terhadap efek jangka panjangnya bagi mereka. Taka da pendampingan, tak ada upaya untuk membantu mereka melewati trauma. Jadi untuk mencegahnya, kami akan tetap mengawal para korban hingga tahun depan,” tuturnya.

Di sisi lain, salah satu relawan UMM Ferdyn Divanico Fawwaz Muhammad mengatakan, kedatangan pihak PPPA merupakan bentuk kepedulian langsung yang ditunjukkan. Selalu mendukung dan memberikan masukan kepada relawan di UMM dalam Peristiwa Kanjuruhan. Hal itu membuat tim UMM dapat melihat progres kinerja dan mengevaluasi aktivitas yang dilakukan selama ini. 

“Mewakili dari teman-teman relawan, semoga kunjungan ini bisa menambah semangat kami dalam menjalankan tugas. Terutama teman-teman relawan yang akan terjun langsung ke sekolah-sekolah untuk melaksanakan dukungan psikososial bagi penyintas peristiwa Kanjuruhan. Saya kira ini juga menjadi motivasi buat kami untuk dalam bidang kemanusian,” harap Ferdyn.

Sentimen: negatif (66.7%)