Sentimen
Positif (66%)
3 Nov 2022 : 07.24
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bangka, Pangkalpinang

Babel siapkan instalasi hemodialisa khusus anak gagal ginjal

3 Nov 2022 : 14.24 Views 3

Elshinta.com Elshinta.com Jenis Media: Nasional

Babel siapkan instalasi hemodialisa khusus anak gagal ginjal

Ruang instalasi cuci darah di RSUD Soekarno Provinsi Kepulauan Babel di Desa Air Anyir Bangka. (Diskominfo Babel)

Elshinta.com - RSUD Dr (HC) Ir Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempersiapkan ruang instalasi hemodialisa atau cuci darah khusus anak, guna memberikan layanan bagi pasien anak gagal ginjal akut.

"Kami berusaha bagaimana mempersiapkan agar RSUD ini bisa menjadi satu-satunya layanan hemodialis anak-anak di Pulau Sumatera," ujar Plt Direktur RSUD Dr (HC) Ir Soekarno Provinsi Kepulauan Babel dr. Ira Ajeng Astried di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan saat ini RSUD Dr (HC) Ir Soekarno Provinsi Kepulauan Babel telah memiliki ruang instalasi hemodialisa yang dilengkapi delapan peralatan medis cuci darah untuk melayani cuci darah pasien gagal ginjal berusia dewasa.

"Kami belum bisa memberikan layanan untuk anak-anak gagal ginjal akut, karena harus ada penambahan fasilitas kesehatan dan sumber daya manusia untuk menangani pasien anak-anak gagal ginjal ini," ujarnya.

Menurut dia sesuai arahan Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Ridwan Djamaluddin, RSUD ini harus mampu menangani peristiwa gagal ginjal akut pada anak-anak ini.

"Hal ini merupakan PR bagi kami bagaimana mempersiapkan agar bisa memberikan pelayanan kepada anak-anak yang mengalami gagal ginjal ini," katanya.

Kepala Dinkes Provinsi Kepulauan Babel dr. Andri Nurtito mengatakan kasus ngangguan gagal ginjal di Babel sebanyak tiga orang anak.

"Dua dari tiga anak pasien gagal ginjal ini meninggal, sementara satu orang pasien lainnya sudah dinyatakan sembuh," ujarnya.

Menurut dia saat ini penanganan dan mencegah kasus ngangguan ginjal akut pada anak ini, pihaknya bersama BPOM mengawasi dan menarik peredaran obat-obat sirup pada anak di toko-toko, distributor anak.

Selain itu, pihaknya menggencarkan sosialisasi kesehatan melalui petugas kesehatan puskesmas, posyandu dan kader kesehatan lainnya, baik sosialisasi langsung maupun media digital.

"Kami meminta masyarakat untuk tidak membeli obat untuk anak harus menggunakan resep dari dokter, agar tidak terbeli obat-obat sirop yang dilarang pemerintah peredarannya," katanya. 

Sentimen: positif (66.5%)