Sentimen
25 Okt 2024 : 21.53
Informasi Tambahan
Institusi: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, UIN
Kab/Kota: Magelang
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Prabowo Gembleng Menteri di Akmil, Disebut Lebih Banyak Manfaatnya Ketimbang Pemborosan Anggaran Nasional 25 Oktober 2024
Kompas.com Jenis Media: Nasional
25 Okt 2024 : 21.53
Prabowo Gembleng Menteri di Akmil, Disebut Lebih Banyak Manfaatnya Ketimbang Pemborosan Anggaran
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua Harian Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menegaskan kegiatan retreat anggota Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah memiliki banyak manfaat.
Menurutnya, manfaat yang didapat dari output pembekalan selama tiga hari itu tidak sebanding dengan anggaran yang dikeluarkan.
Adapun seluruh menteri, wakil menteri (wamen), kepala badan, penasihat khusus, hingga penasihat khusus diboyong Presiden
Prabowo
Subianto ke Akmil selama 25-27 Oktober 2024.
Hanya saja, penggunaan anggaran untuk kegiatan tersebut disorot lantaran para menteri tidur di tenda yang mewah. Ratusan pejabat negara itu juga bertolak ke Magelang dengan menggunakan pesawat Hercules.
“Kalau dilihat manfaat, tentunya akan lebih banyak manfaat daripada kemudian dibilang pemborosan anggaran,” ujar Dasco saat dihubungi
Kompas.com,
Jumat (25/10/2024).
Dasco lantas mengungkit Prabowo yang telah menginstruksikan kepada para anak buahnya untuk tidak membuat kegiatan yang hanya membuang anggaran, seperti rapat.
Khusus untuk acara retreat di Akmil ini, kata dia, anggaran yang dikeluarkan tidak terlalu banyak. Dasco turut membantah para menteri bermewah-mewahan selama berada di Akmil.
“Nah ini kan anggaran yang dipakai juga kan enggak seberapa persennya gitu loh, dibanding dengan manfaat yang didapat. Memang belum pernah ada, baru sekali ini. Tapi jangan dilihat dari pengeluaran anggaran, tapi manfaatnya,” tuturnya.
“Kalau dibilang mewah-mewah, lihat saja menu makanannya. Menu makannya sederhana kok, sayur asem, tempe, tahu, ikan,” sambung Dasco.
Selanjutnya, Dasco mengungkapkan kegiatan pembekalan ini dilakukan supaya para menteri memiliki kesamaan gerak dan visi dalam menjalankan roda pemerintahan selama lima tahun ke depan.
Meski kegiatannya terkesan remeh, seperti baris-berbaris, namun sebuah barisan tidak akan sukses jika anggotanya tak memiliki disiplin dan tidak satu komando.
Yang terpenting, menurut Dasco, anggota Kabinet Merah Putih jadi paham dengan gaya kerja dari Presiden Prabowo.
“Dan bagaimana kekompakan dan koordinasi bersama yang diharapkan itu kan di situ lebih banyak kemudian disampaikan di situ dengan harapan akan terserap dan akan bisa diimplementasikan dalam kabinet kerja ke depan. Ya pasti sangat berfaedah,” imbuh dia.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo selaku salah satu peserta retreat angkat bicara perihal arahan-arahan Prabowo selama pembekalan.
Sigit, yang sedang mengikuti pembekalan, mengungkapkan Prabowo ingin tim yang bekerja di bawahnya kompak dalam mengawal program pemerintah.
“Terkait dengan bagaimana supaya semua tim kompak dalam mengawal program-program pemerintah,” kata Sigit saat dihubungi terpisah.
“Yang utama sekarang adalah bagaimana semua tim bisa bekerja sama dengan optimal,” lanjutnya.
Sementara itu, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno meyakini pembekalan selama tiga hari itu diperlukan para menteri supaya bisa diandalkan Prabowo dalam lima tahun ke depan.
Adi menilai, seluruh anggota kabinet yang mengikuti
pembekalan di Akmil
ini dipersiapkan Prabowo dalam rangka menyelesaikan persoalan bangsa yang luar biasa banyak.
“Ini tentu tradisi politik yang baru. Karena apa yang dilakukan oleh Prabowo ini kan nyaris tidak pernah dilakukan oleh SBY ataupun Jokowi. Tapi saya lihat inilah gaya politik Prabowo, bahwa Prabowo itu ingin memastikan bahwa semua menterinya adalah mereka yang tidak salah pilih. Semuanya harus solid dan kompak,” jelas Adi.
Adi mengatakan, harus diakui bahwa pasti ada anggaran yang dikeluarkan untuk membangun soliditas Kabinet Merah Putih ini.
Dia mengingatkan, pengeluaran untuk retreat selama tiga hari tersebut harus dibayar mahal dengan kinerja yang serius.
“Jadi nanti setelah mereka itu retreat di tempat pembekalan ini, bagi saya tidak ada cerita menteri ini tidak kerja cepat, menteri ini lambat. Oleh karena itu, setelah pembekalan berhari-hari, bagi saya ya menteri ini harus gaspol tancap gas. Semua masalah-masalah yang saat ini ada di kementerian harus selesai, misalnya soal birokrasi yang lambat, birokrasi yang buruk, birokrasi yang tidak melayani harus segera diamputasi. Sehingga pembekalan yang nyedot dana APBN yang cukup besar ini diobati dengan kinerja-kinerja terukur,” imbuhnya.
Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: positif (100%)