Perawatan Rutin Ban Serep, Kunci Keselamatan Berkendara
CNNindonesia.com Jenis Media: Otomotif
Ban serep sering kali luput dari perhatian pemilik kendaraan, padahal perannya sangat vital saat berkendara. Ban cadangan ini harus selalu dalam kondisi terbaik untuk mengantisipasi situasi darurat atau tak terduga ketika ban utama bermasalah.
Mengingat perannya yang sangat vital, PT Bridgestone Tire Indonesia (Bridgestone Indonesia) pun mendorong para pengguna mobil untuk secara rutin memeriksa dan merawat ban serep. Perawatan ban serep secara berkala akan memberikan rasa tenang sekaligus meningkatkan keselamatan di jalan.
"Ban serep yang terawat pastinya dalam kondisi optimal saat Anda membutuhkannya. Hal ini menjadi penting dalam situasi darurat saat Anda perlu mengganti ban yang rusak dengan cepat. Tentunya juga akan meningkatkan ketenangan dan keselamatan kita pada saat berkendara," ujar Deputy Head of Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia, Fisa Rizqiano.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ban serep selalu dalam kondisi prima.
1. Pastikan Tekanan Angin Terjaga Baik
Tekanan angin perlu dijaga sebagaimana standarnya agar berfungsi dengan prima saat dibutuhkan. Ban serep yang dibiarkan tersimpan terlalu lama bisa kehilangan tekanan udara hingga 3% setiap bulan. Hal ini normal terjadi karena proses osmosis, di mana udara perlahan keluar melalui pori-pori ban.
Untuk mengatasi ini, periksa tekanan ban serep secara berkala, idealnya sebulan sekali. Tambahkan tekanan sekitar 5-10 psi lebih tinggi dari standar untuk mengantisipasi penurunan tekanan angin akibat penyimpanan. Sehingga saat dibutuhkan dalam keadaan darurat tekanan angin pada ban serep tidak terlalu jauh di bawah tekanan standar ban lainnya
Jika memungkinkan gunakan nitrogen untuk ban serep. Nitrogen memiliki keunggulan dibanding angin biasa, yakni dapat menjaga tekanan ban lebih stabil dalam perubahan kondisi cuaca panas dan dingin.
Foto: Arsip Birdgestone Indonesia.2. Periksa Kondisi Fisik Ban Serep Secara Rutin
Kerusakan fisik pada ban serep, seperti retak, sobek, benjolan maupun bentuk deformasi lainnya dapat mengindikasikan penyimpanan yang kurang optimal. Jika menemukan tanda-tanda kerusakan tersebut, segera pastikan kembali ban terpasang sesuai spesifikasi pabrikan.
Selain itu, indikasi kerusakan fisik itu juga menandakan adanya pelemahan struktur ban. Struktur ban yang melemah lebih rentan pecah saat terkena benturan.
Jika begitu, maka ban serep sebaiknya hanya digunakan sementara dan dengan cara berkendara yang berhati-hati sampai ban utama yang bermasalah dapat diperbaiki atau diganti.
Meski begitu, pengguna perlu juga melihat seberapa parah kerusakannya. Jika kerusakan pada ban serep sudah parah, tidak ada salahnya ban tersebut segera diganti dengan yang baru.
Terakhir, pastikan bahwa ban serep masih memiliki tinggi kembangan ban yang layak. Jika tinggi kembangan ban serep sudah sejajar dengan garis-garis TWI (Tread Wear Indicator), artinya kedalaman tapak yang tersisa sudah kurang dari batas aman, yakni di bawah 1.6mm dan sudah perlu dilakukan penggantian.
3. Rotasi Ban Serep agar Pemakaian Merata
Bagi kendaraan yang menggunakan ban serep berukuran sama dengan ban utama (full-size spare tire), lakukan rotasi ban secara berkala setiap 7.000 hingga 10.000 km. Rotasi berkala ini akan membantu menjaga pola keausan yang merata di semua ban, termasuk ban serep, yang berdampak pada kemampuan traksi dan pengendalian yang konsisten.
Foto: Arsip Birdgestone Indonesia.4. Jaga Kebersihan dan Lindungi Ban Serep
Ban serep yang disimpan terlalu lama dapat mengumpulkan debu dan kotoran, terutama bila ditempatkan di bawah sasis mobil. Membersihkannya secara berkala tidak hanya membuat ban lebih nyaman dipegang ketika dibutuhkan, tetapi juga mencegah bersarangnya hewan liar seperti tikus yang dapat menimbulkan kerusakan pada ban serep.
Jika diletakkan di bagian luar kendaraan, seperti di bagian pintu belakang kendaraan, pastikan ban serep tertutup dengan baik. Hal ini untuk melindungi ban serep dari paparan sinar UV dan panas matahari langsung yang bisa menyebabkan keretakan ozon (ozone crack). Hal ini akan menjaga kondisi ban serep tetap optimal dan aman digunakan kapan saja tanpa kekurangan efektivitasnya.
5. Manfaatkan Jaringan Layanan Bridgestone untuk Pemeriksaan Ban
Untuk pemeriksaan ban secara menyeluruh, Bridgestone Indonesia menyediakan fasilitas Toko Model (TOMO) dan Bridgestone One Stop Service (BOSS) di sejumlah lokasi. Dengan dukungan staf dan mekanik profesional yang terlatih dan disertifikasi oleh Bridgestone Indonesia Education Center (BINEC), TOMO dan BOSS siap untuk menjawab dan menjelaskan seluruh informasi terkait ban yang dibutuhkan pelanggan.
(ory/ory)Sentimen: negatif (99.9%)